
Merdeka.com - Mantan Ketum PSSI La Nyalla Mattalitti menuding Ketum Gerindra Prabowo Subianto meminta mahar agar dicalonkan jadi gubernur Jawa Timur pada Pilkada serentak 2018. Prabowo disebut minta duit Rp 40 miliar untuk memuluskan langkah La Nyalla melawan Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa di Jatim.
Gerindra menjawab tudingan tersebut. Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa merunut kronologi pencalonan La Nyalla hingga akhirnya gagal.
Desmond mengatakan, La Nyalla sudah melakukan blusukan ke sejumlah daerah untuk memuluskan niatnya jadi gubernur Jatim. Kemudian dia meminta izin kepada Prabowo untuk menggunakan logo Gerindra dan Prabowo di sejumlah baliho La Nyalla.
"Dia minta datang ke Prabowo untuk boleh menggunakan gambar Gerindra di baliho dia, diizinkan, pasang, gitukan yang minta dia," kata Desmond saat dihubungi merdeka.com, Jumat (12/1).
Setelah itu, La Nyalla meminta bertemu dengan Prabowo. Setelah itu, dia ingin mendapatkan rekomendasi dari Gerindra untuk mencalonkan diri di Pilgub Jatim. Dalam proses itu, kata Desmond, adalah wajar jika Prabowo bertanya tentang kesiapan calon mengenai biaya saksi di ribuan TPS di Jatim.
"Ditanyain dong, gituloh tentang kesiapan biaya, macam-macam, di antara pembicaraan itu ditanyain uang saksi, disesuai kan dengan jumlah TPS, mungkin keluar angka Rp 40 miliar itu," jelas Desmond.
Wakil Ketua Komisi III DPR ini pun heran dengan pernyataan keras La Nyalla yang menuding Prabowo. Menurut dia, harusnya La Nyalla paham tentang biaya saksi demi terciptanya demokrasi yang baik dalam proses Pilkada di Jawa Timur.
"Kenapa dia ribut ditanyai uang saksi," kata dia.
Desmond mengatakan, biaya untuk saksi itu sangat penting, peran saksi dalam mengawal proses demokrasi dari mulai pencoblosan hingga penghitungan suara butuh biaya besar membayar para saksi. Oleh sebab itu, dia yakin, La Nyalla tahu akan hal tersebut, tapi menyayangkan jika itu justru dipersoalkan.
"Apakah La Nyalla itu pura-pura enggak paham? Dia kan bukan orang baru di dunia antah berantah ini, kami melihatnya ada apa dengan dia? Aneh juga kalau dia kader Gerindra harusnya tidak melakukan hal ini, mirip-mirip Ahok juga jadinya, seolah-olah partai yang salah," tutur Desmond.
Desmond melanjutkan, Prabowo sudah berbaik hati untuk memberikan kesempatan pada La Nyalla dalam pencalonan. Menurut dia, La Nyalla diminta cari teman koalisi Gerindra jika ingin dicalonkan. Namun sampai batas akhir pendaftaran, La Nyalla tak mendapatkan teman koalisi.
Oleh sebab itu, Gerindra akhirnya memutuskan batal mencalonkan La Nyalla. Selanjutnya, Prabowo membawa Gerindra untuk mendukung Saifullah Yusuf alias Gus Ipul di Pilgub Jatim.
"Dia dikasih surat tugas untu cari dukungan partai lain, dia gagal, kok dia marah, kan aneh ini orang," tutup dia. [rnd]
No comments:
Post a Comment