TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - M Shoim Haris, salah satu anggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), memberikan pernyataan terkait kecelakaan yang dialami Ketua DPP Partai Golkar Setya Novanto (SN), Kamis (16/11) kemarin.
Shoim mengaku heran dan merasa aneh dengan kecelakaan yang dialami SN, terlebih karena bertepatan dengan kala dirinya akan menuju Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu, ia juga melihat bahwa masyarakat tak percaya kejadian itu adalah murni kecelakaan.
"Iya, ada yang aneh. Yang jelas rakyat sudah tak percaya kejadian itu murni kecelakaan," ujar Shoim, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (17/11/2017).
Menurutnya, rakyat seakan melihat kecelakaan itu sebagai upaya SN untuk buying time.
"Upaya buying time atau mengolor-olor waktu. Banyak yang tidak percaya itu (murni kecelakaan) di media sosial," katanya.
Baca: Pemilik Terakhir Fortuner Kaget: Masya Allah
Alasan buying time itu, menurut Shoim, adalah untuk menghindari pemeriksaan KPK, menunggu hasil pra peradilan jilid 2, serta menghambat pelimpahan berkas ke pengadilan.
"Karena, kalau berkas sudah dilimpahkan maka pra peradilan jilid 2 tak dilanjutkan," kata Shoim.
Diketahui, saat hendak menuju ke KPK untuk menyerahkan diri, mobil Toyota Fortuner dengan nomor polisi B 1732 ZLO yang ditumpangi Setya Novanto mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Jakarta Barat, Kamis (16/11/2017) malam.
Akibat kecelakaan itu, Setya Novanto dibawa oleh ajudannya ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau untuk mendapat perawatan.
Kemudian, pada Jumat (17/11/2017) siang, dirujuk dari Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
"Akhirnya disepakati untuk dirujuk ke RSCM karena alat medis di sini ada yang rusak, sedang klien kami membutuhkan perawatan yang memadai," kata Fredrich, Jumat (17/11/2017).
No comments:
Post a Comment