RUSTANDI, 35, warga Manukan Surabaya ini terlalu memanjakan "manuk" miliknya. Agar perkasa di atas ranjang, dibela-belain bertapa di Gunung Arjuna daerah Malang. Tiap malam menjelang tidur juga nguntal (makan) telur…..ular! Lama-lama Widiati, 30, bininya jijik dan tidak tahan, sehingga pilih menggugat cerai.
Ada banyak orang yang menganggap seks sebagai panglima. Jika materil dan onderdil berbanding lurus, poligami menjadi pilihan. Tapi bagi yang ekonominya sedang-sedang saja cenderung pas-pasan, apa yang jadi miliknya di rumah dipoles dan dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga bisa tetap menggairahkan. Makin sempurna lagi, selaku suami juga menggunakan berbagai cara agar tetap perkasa bagaikan gedung Sapta Pesona di Kementrian Pariwisata.
Nah, Rustandi warga Surabaya ini sangat memperhatikan kebutuhan "manuk" miliknya. Sayang strata ekonominya hanya pas-pasan, itu pun harus dibantu istri dengan bisnis online. Andaikata kaya raya macam Ketua DPR Setya Novanto, wih….. mesti tambah bini lebih dari satu. Bini 4 rumah juga 4, tinggal di rumah kluster yang sama, sehingga manakala butuh sewaktu-waktu dapat pelayanan cepat.
Tapi Rustandi harus realistis, PAD sebulan hanya Rp 7-8 juta, mana mungkin mampu jadi kolektor istri. Maka syukuri saja apa yang menjadi miliknya di rumah. Biar ibarat "ikan asin" ya harus dinikmati tanpa menggerutu. Lalu katanya kemudian untuk menghibur diri, istri cantik jelek kan sama saja. "Kayak biskuit Kong Guan kalengan lah, bentuk boleh macem-macem, rasanya sama saja."
Untuk menambah gairah dengan obyek yang itu-itu juga, sengaja Rustadi berguru pada teman-teman kuliahnya dulu. Ternyata ada yang menyarankan untuk banyak tirakat dan laku prihatin. Caranya, bertapa di kaki Gunung Arjuna daerah Malang. Di sana bakal memperoleh aji jayakawijayan di bidang permanukan, sehingga nantinya Rustandi bisa tetep rosa-rosa macam Mbah Marijan.
Ternyata dari juru kunci di makam Gunung Arjuna, dia dapat menu khusus telur ular untuk menambah stamina. Tiap malam menjelang tidur makan 3 butir. Dengan resep seperti itu Insya Allah jadi perkasa tiada duanya, seperti iklan tahun 1970-an: dulu Gatutkaca hanya satu kini ada seribu berkat…….
Awalnya Widiati selalu istrinya tidak tahu bahwa suaminya pulang dari bertapa bawa resep yang aneh-aneh. Yang dia tahu memang pelayanan suami jadi lebih menjanjikan, durasinya lebih lama, apa lagi tanpa diselingi iklan. Pokoknya kehidupan suami istri itu menjadi lebih bahagia.
Tapi belum lama ini dia memergoki suaminya nguntal telur kecil-kecil dari kamar belakang. Telur itu disimpan di botol oranye, mirip keluaran apotek. "Pil apa itu Mas?" tanya istri. Rustandi hanya menjawab ini obat kuat. Kok bentuknya kayak permen ndog cecek? "Sssst, ini endhog ula dari Gunung Arjuna." Kata Rutandi bisik-bisik.
Mendadak Widiati jadi merinding dan jijik. Efeknya, dia jadi ogah melayani suami di ranjang meski itu sebuah kuwajiban. Dia khawatir ular-ular itu ada yang menetas dan keluar dari mulut atau telinga suaminya. Hiii……Saking takutnya, karena suami tak mau juga menghentikan kebiasaan buruk tersebut, Widiati memilih gugat cerai ke Pengadilan Agama.
Kalau sama "ula-ula" suami takut nggak? (JPNN/Gunarso TS)
No comments:
Post a Comment