JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor dan melampaui target tahunan PT Bursa Efek Indonesia. Bahkan sore kemarin, IHSG ditutup pada level 6.025,43 yang sekaligus menjadi rekor terbaru IHSG.
Dengan rekor ini, pertumbuhan IHSG mencapai 13,35%, sekaligus menjadikan IHSG menjadi indeks pasar modal dengan pertumbuhan tertinggi di dunia. Namun sayangnya sektor infrastruktur dinilai masih melemah sebesar 1,2%.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) Wilfred A Singkali mengaku cukup aneh dengan melemahnya industri infrastruktur. Pasalnya saat ini pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur.
Baca juga: Usai Cetak Rekor, IHSG Terpeleset ke 5.995
Dirinya menduga ada perpindahan dan pergeseran minat dari masyarakat kepada industri lainnya. Hal Itu dibuktikan dengan saham industri lainnya yang justru mengalami peningkatan.
"Kadang-kadang memang aneh indeksnya naik, tapi justru konstruksinya memang terjadi perpindahan. Orang justru cenderung berpindah ke yang lain," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR,Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Hal tersebut terjadi dikarenakan sentimen negatif dari masyarakat tentang pembangunan infrastruktur yang tengah dikerjakan pemerintah. Seperti salah satu contohnya adalah, ada ke khawatiran proyek infrastruktur pemerintah yang tidak akan selesai pengerjaannya karena masalah yang beragam.
"Ini terjadi menurut saya kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang mengatakan sanggup enggak nih pemerintah selesaikan proyek ini. Jadi mereka lebih wait and see," jelasnya.
Oleh karena itu lanjut Wilfred yang perlu dilakukan pemerintah hanyalah cukup membuktikan jika anggapan tersebut salah. Dengan cara menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur tanpa memperdulikan opini masyarakat.
"Ini simpel sebetulnya. Tinggal pemerintah harus membuktikan jika program (infrastruktur) pemerintah ini berjalan," ucapnya.
(rzk)
No comments:
Post a Comment