Tuesday, October 24, 2017

Ciri-Ciri Alzheimer Tak Cuma Pikun, Pasiennya Bisa Alami Gangguan Perilaku Aneh

CIRI-ciri awal jika seseorang menderita alzheimer tidak hanya menunjukkan gejala pikun. Ada hal lain yang lebih dari itu, namun tetap harus diwaspadai.

Penyakit alzheimer paling banyak dialami oleh orang-orang berusia di atas 60 tahun. Alzheimer merupakan salah satu penyakit penuaan yang dapat menyebabkan gangguan fungsi otak.

BERITA TERKAIT +

(Baca juga: Demi Masa Depan Lebih Sehat, Leonardo DiCaprio Investasikan Kekayannya untuk Burger Vegan)

Ciri khas dari proses alzheimer pada dasarnya sama seperti proses otak menua. Akibatnya, penderitanya mengalami gangguan ingatan yang menurunkan kualitas hidupnya.

Pakar Neurologi Dr dr Yuda Turana SpS menjelaskan, penyakit alzheimer menyebabkan gangguan kognitif dan perilaku. Pasiennya akan sulit mengontrol dirinya saat gejalanya kambuh.

"Kognitif berarti adanya fungsi mngingat, pada awalnya penyakit alzheimer menyebabkan pikun. Setelahnya baru gangguan perilaku seperti halusinasi, marah tidak erkontrol, hingga pandangan mulai terganggu," terang dr Yuda saat Media Briefing Aspek Perlindungan Hukum dan Pendekatan Life-Cycle Untuk Orang Dengan Demensia, di Universitas Atma Jaya, Jakarta, Selasa (24/10/2017).

(Baca juga: Terlihat Masih seperti Gadis, Ini Rahasia Awet Muda Jamie Chua Sosialita Berusia 44 Tahun)

Dekan dari FK Unika Atma Jaya itu menambahkan, sayangnya dari semua gejala itu saat muncul, banyak orang masih menganggap wajar. Apalagi kalau orang tua pikun, orang-orang terdekatnya itu bukan suatu penyakit.

(Baca juga: Hati-Hati, Ini Dampak Buruk Terlalu Banyak Minum Air Putih)

Padahal pikun merupakan pertanda awal seseorang bisa terkena alzheimer. Gejalannya pun bisa mengakibatkan gangguan perilaku yang membuat orang-orang di sekitarnya tidak nyaman. Namun, memang proses terjadinya alzheimer membutuhkan waktu yang lama.

"Pada proses 3 tahun setelahnya baru mulai terjadi gangguan perilaku, keluarga di sini baru sadar. Masalahnya, gangguan di sini bikin sulit mengatasinya. Harusnya sebelum lupa dan ada gangguan perilaku sudah ke dokter," ujarnya.

(Baca juga: Classic Modern Jadi Inspirasi ETU di Jakarta Fashion Week 2018)

Sementara itu, pada seseorang menderita alzheimer, dampaknya tak hanya dialami pasien. Orang-orang di sekitarnya pun dapat mengalaminya, sehingga harus diwaspadai.

"Penyakit ini dampaknya tidak individu, tapi orang-orang di sekitarnya bisa ikut mengalami," tambahnya.

Untuk deteksi dini alzheimer, seseorang bisa melakukan tes fungsi otak sebelum usia 60 tahun. Tes ini wajib dilakukan oleh orang-orang yang sering mengeluh pikun, penurunan daya ingat, sering lupa dan sebagainya.

"Penilaian fungsi otak penting untuk mencegah alzheimer penting. Setelah 60 tahun wajib cek," katanya.

Caranya sederhana, yaitu dengan tes neurolopsikologi assessment yang dilakukan dokter. Tesnya terdiri dari penilaian fungsi kognitif, psikologi, tingkat stres, serta fungsi lainnya yang bisa diketahui untuk deteksi dini alzheimer.

(hel)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...