Ilustrasi Polisi (Antara/Rony Muharrman)
Jakarta - Polri siap melakukan pengamanan jalannya aksi unjuk rasa 299 yang digelar Presidium Alumni 212, di depan Gedung DPR-MPR, Jakarta Pusat, Jumat (29/9). Diharapkan, demo itu berjalan tertib dan aman.
"Jakarta ini sebagai barometer, jadi Jakarta tidak boleh sampai terganggu. Karena itu, Polri mempersiapkan pengamanan. Artinya, pengamanan aksi dan mengamankan kegiatan masyarakat yang lain. Oleh sebab itu, kami siapkan pengamanan semuanya supaya berlangsung aman dan tertib. Ini yang kami harapkan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (28/9).
Dikatakannya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah melakukan pengecekan persiapan personel pengamanan yang akan bertugas besok.
"Hanya mengecek saja persiapan rekan-rekan yang ditugaskan besok, baik personel, kemudian persiapan SOP (standard operating procedure). Semuanya sudah siap," ungkapnya.
Ia menyampaikan, Kapolri juga memberikan arahan agar personel tidak membawa senjata api dan mengamankan aksi damai sebagai implementasi demokrasi dengan baik.
Setyo melanjutkan, Polda Metro Jaya mendapatkan batuan personel dari Polda-Polda lain.
"Jumlah personel Polda Metro khusus untuk mengamankan kegiatan normal, kegiatan biasa yang dilakukan masyarakat Jakarta. Besok ada kegiatan di luar kebiasaan, ada sekian jumlah orang yang datang akan melakukan aksi di DPR dan beberapa tempat lain. Karena itu perlu tambahan personel dari daerah," katanya.
Dia mengungkapkan, ada dua tuntutan utama massa aksi unjuk rasa yakni, tolak Perppu Ormas dan melawan kebangkitan PKI. Rencananya, ada wakil dari DPR yang akan menerima perwakilan massa untuk menyampaikan aspirasi nanti.
"Besok kita lihat berapa perwakilannya. Tentunya yang proporsional," ucapnya.
Menyoal apakah ada muatan politis dalam aksi unjuk rasa, Setyo menuturkan, Polri tidak melihat dari sisi itu. Karena tugas polisi adalah melakukan pengamanan.
"Kita tak melihat itu. Kita hanya melihat ini satu kegiatan masyakrat yang harus diamankan sebaik-baiknya," jelasnya.
Setyo menegaskan, diharapkan koordinator aksi turut bertanggungjawab terhadap lingkungan dan kelompoknya.
"Untuk mencegah jangan terjadi penyusupan atau anggota kelompok yang berlaku aneh-aneh. Karena itu akan mencemarkan nama baik mereka juga," tandasnya.
Sumber: BeritaSatu.com
No comments:
Post a Comment