Wednesday, July 5, 2017

Kisruh Seleksi Akpol, IPW: Pernyataan Kapolda Jabar Aneh!

RILIS.ID, Jakarta—  Indonesia Police Watch (IPW) merasa aneh dengan pernyataan Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan, yang mengklaim tidak mengetahui soal surat terkait penerimaan Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda Jabar.

"Jika kapolda membantah, lalu siapa yang mengeluarkan surat keputusan itu. Apakah ada kapolda bayangan? Apakah ada yang memalsukan surat keputusan kapolda itu?" ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, dalam siaran pers yang diterima rilis.id di Jakarta, Rabu (5/7/2017).

IPW kian meragukan pernyataan Anton, lantaran Surat Keputusan Kapolda Jabar Nomor Kep/702/VI/2017 tertanggal 23 Juni 2017 ini, kemudian beredar luas dan menjadi pijakan panitia daerah penerimaan Akpol.

"Lalu kenapa di daerah lain tidak terjadi kekacauan seperti di Jabar? Itu akibat tidak becusnya sistem kontrol yang dilakukan Kapolda Jabar dalam Akpol," ketusnya.

Bagi IPW, kata Neta, boleh saja kapolda Jabar mengklaim sesungguhnya dirinya ingin 'bersih-bersih' dalam rekrut penerimaan anggota Polri di Jabar serta menampik mengeluarkan SK tersebut.

Namun, pernyataan resmi Mabes Polri menyimpulkan lain dan ditandai dengan pengusutan SK ini, menyusul banyaknya orang tua calon taruna Akpol yang resah dan protes.

"Surat keputusan itulah yang menjadi biang kerok hingga kasus mencuat dan mempermalukan institusi Polri," tegasnya.

Karenanya, IPW mendukung penuh sikap Mabes Polri yang membentuk tim dan menginvestigasi polemik tersebut serta mengambil alih proses seleksi Akpol di Jabar. Diharapkan Korps Bhayangkara tidak takut dengan adanya intervensi dari berbagai pihak.

Akibat SK tersebut, cuma 12 putra daerah dan 11 orang non-putra daerah yang lolos tahap seleksi. Sebab, surat bernomor Kep/702/VI/2017 ini mengatur, bahwa persentase putra daerah yang lulus minimal 51 persen.

Padahal, hasil kelulusan sementara sebelumnya, adalah 35 pria dan 4 wanita dengan kuota 13 putra daerah dan 22 orang non-putra daerah.

Namun, Anton menampik telah mengeluarkan SK itu. Dia juga menyebut keluhan orang tua calon taruna Akpol terjadi karena kesalahan persepsi.

Di sisi lain, Anton menyebut dirinya ingin 'bersih-bersih' saat proses seleksi taruna Akpol, menyusul terbongkarnya kasus pungutan liar (pungli) yang dilakukan panitia daerah oleh Tim Saber Pungli Jabar.

Penulis Fatah H Sidik
Editor Sukarjito

Tags:

Kisruh Seleksi AkpolKapolda JabarPolda Jabar

loading...

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...