Suara.com - Kasus "Benjamin Button" menimpa seorang laki-laki berusia 21 tahun dan membuatnya terjebak dalam tubuh seorang lanjut usia.
Rupesh Kumar, menua delapan kali lebih cepat dari manusia biasanya dan bahkan diminta untuk bergabung dengan kawanan sirkus. Laki-laki asal Hanumanganj, India ini, memiiki penampilan yang begitu tua hingga menyebabkan kegemparan dan membuat orangtuanya ditawari uang untuk bersedia menjual Rupesh pada kelompok sirkus.
Kondisi medis yang dikenal sebagai progeria Hutchinson-Gilford, hanya mempengaruhi satu dari delapan juta orang di dunia. Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome adalah kondisi genetik yang langka dan fatal ditandai dengan munculnya penuaan yang begitu cepat pada anak-anak.
Hal ini disebabkan oleh mutasi pada gen yang disebut LMNA. Penderita biasanya menunjukkan gejala pada usia sekitar 18-24 bulan. Ini termasuk kegagalan pertumbuhan, kehilangan lemak tubuh, keriput, kekakuan sendi dan dislokasi pinggul.
Penderita biasanya meninggal, karena penyakit jantung pada usia 14 tahun.
"Semuanya dimulai dengan sering sakit kepala dan sakit perut saat dia sangat kecil. Kami membawanya ke beberapa dokter, tapi tidak ada yang bisa mendiagnosis kondisinya. Mereka memberi resep beberapa obat penghilang rasa sakit dan meminta kami pulang," ucap sang ayah Ramapati Kumar, yang bekerja sebagai buruh tani dilansir Daily Mail.Saat Rupesh tumbuh, orangtuanya memperhatikan perubahan abnormal pada tubuh dan penampilannya. "Seiring waktu, kepala anak laki-laki saya tumbuh sangat besar dan dia mulai kehilangan berat badan secara drastis," imbuhnya.
Sekitar lima tahun lalu, beberapa orang datang ke desa mereka dengan dalih ingin membantu Rupesh. Namun ternyata, mereka hanyalah sekelompok kawanan penggiat sirkus yang ingin membeli Rupesh sebagai salah satu objek tontonan.
"Mereka menawarkan untuk membayar 300.000 Rupee. Dengan sopan saya menyuruh mereka pergi. Bahwa saya tidak akan pernah menyerahkan anak saya bahkan jika mereka telah menawari 10.000.000 Rupee," terangnya merinci.
Sang ibu, Shanti Devi, menolak membiarkan anaknya dibawa ke sirkus secara keras. Ia merasa tawaran tersebut merupakan tindakan tidak manusiawi.
Sayangnya, progeria Hutchinson-Gilford tidak dapat disembuhkan, namun secara ajaib, Rupesh telah menunjukkan bisa hidup panjang hingga sampai usia dua puluh tahunan.
Dokter yang menangani kasus Rupesh Kumar, Dr Yugantar Pandey mengatakan gejala progeria kali pertama terlihat saat Rupesh berusia dua tahun. Otot pasiennya itu, lanjut dia, juga kehilangan kekuatan.
"Seperti dalam kasus progeria lainnya, mata Rupesh telah masuk ke dalam soket dan kulitnya menjadi pucat. Ini adalah masalah genetik yang terjadi karena mutasi gen," ucapnya.
Orangtua Kumar sangat membutuhkan pertolongan dan bahkan telah menulis surat kepada Perdana Menteri India untuk meminta bantuan dan sedang menunggu jawaban. Sementara itu, sebuah organisasi nirlaba lokal, Ashutosh Memorial Trust, membantu memastikan bahwa Rupesh mendapat perawatan medis dan perhatian yang diperlukan saat ini.
No comments:
Post a Comment