KENDARIPOS.CO.ID,JAKARTA–-Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa memandang aneh kedatangan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan, dan Pangdam Jaya Mayjen Teddhy Lhaksmana ke kediaman Ketua MUI Ma'ruf Amin semalam, Rabu (1/2). Itu menyusul kecaman sejumlah pihak termasuk Nahdlatul Ulama terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Adapun kecaman muncul lantaran terdakwa kasus penistaan agama itu menyatakan akan memproses Ma'ruf secara hukum terkait dengan kesaksian di pengadilan. Pasalnya, Ma'ruf dinilai menutupi hubungannya dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Ahok lantas mengaku memiliki rekaman pembicaraan antara SBY dengan Ma'ruf. Selebihnya, dia meragukan obyektivitas Ma'ruf karena menduga ketua umum MUI itu terafiliasi dengan salah satu lawan politik Ahok dalam Pilkada 2017. Yakni, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Yang jadi soal hari ini kan, Ahok yang gaduh, kok petinggi negara yang datang ke kiai?" heran Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).
Dia lantas mempertanyakan siapa yang meminta agar Luhut, Iriawan, hingga Teddy untuk menemui Ma'ruf. "Ahok yang minta atau bosnya Ahok yang nyuruh orang-orang itu? Ini kan yang datang, kapolda, Pak Luhut, itu kan orang-orang terhormat yang datang ke Kiai Amin. Ini inisiatif atau diperintah?" tanya Desmond.
Kedatangan itu menurutnya memberi kesan penguasa tengah melindungi Ahok. "Berarti Pak SBY bener dong? Ada keterlibatan negara di kasus ini?" Bisa begitu, tapi susah dibuktikan," pungkas politikus Partai Gerindra itu. (dna/JPG)
No comments:
Post a Comment