JAKARTA, JITUNEWS.COM- Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja, Jumhur Hidayat, mengatakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang jumlahnya jutaan sangat dibutuhkan oleh industriawan-industriawan yang berada di luar negeri. Hal itu dikarenakan negara-negara tersebut sangat kekurangan tenaga kerja.
"Jadi kalau ada yang membandingkan kita ngapain sih ribut-ribut dengan 74.000 orang asing yang ada di Indonesia sedangkan jutaan TKI kita di luar negeri sangat banyak, itu sama aja membandingkan jeruk dengan apel yang tidak menyambung," ujar Jumhur, Sabtu (24/12), saat menjadi pembicara dalam diskusi publik, di Warung Daun, Cikini, Jakarta.
Namun, lanjut Jumhur, hal tersebut sangat berbeda dengan Indonesia yang sebenarnya tidak ada permintaan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang begitu kuat. Ia pun menilai aneh para TKA justru berbondong-bondong datang ke Indonesia.
"Nah ini jadi lucu, tidak ada permintaan tapi TKA pada datang. Ini kan Aneh," tutur Jumhur.
Belum lagi, banyak proses penanganan TKA di Indonesia yang tidak mengikuti logika bisnis ekonomi. Menurut Jumhur, di mana-mana perusahaan ekonomi akan mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan memperkecil cost.
Kedatangan para TKA ke Indonesia dipastikan membutuhkan biaya yang sangat besar. Biaya yang sangat besar itu, jelas Jumhur, untuk menyediakan transportasi, tempat tinggal, dan lain-lain, tapi anehnya para TKA tersebut tetap didatangkan ke Indonesia
"Kalau bisnis atau suatu kegiatan usaha tidak ingin memperkecil cost, itu aneh dan perlu dipertanyakan. Yang memerintahkan itu pasti bukan pengusaha. Mungkin dia punya misi negara. Karena kalau misi negara boleh buang uang. Jadi menurut saya kegiatan investasi yang dilakukan ini tidak hanya bentuk bisnis semata, tapi ada bisnis lain, nah ini yang berbahaya," tutup Jumhur.
Baca Juga: Ini Persyaratan Bagi Tenaga Kerja Asing
Penulis | : | Khairul Anwar, Christophorus Aji Saputro |
No comments:
Post a Comment