WARTA KOTA, SEMANGGI - Aktivis Ratna Sarumpaet memenuhi panggilan penyidik Sub Direktorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya.
Ibu aktris Atika Hasiholan yang didampingi penasihat hukum Akhmad Leksono dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) itu, mendatangi ruang penyidik Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (22/12/2016) sekitar pukul 11.50 WIB.
Akhmad Leksono mengatakan, Ratna Sarumpaet akan dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus makar yang diduga melibatkan aktivis Sri Bintang Pamungkas.
"Panggilan dari Polda terkait Ibu Ratna Sarumpaet sebagai saksi Sri Bintang Pamungkas," ujar Akhmad kepada wartawan.
Pemeriksaan saksi ini terkait pelaporan Ridwan Hanafi yang melaporkan Sri Bintang Pamungkas atas dugaan penghasutan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Pelaporan itu dibuat pada Selasa (22/11/2016).
Menurut Akhmad, itu merupakan pemeriksaan pertama Ratna Sarumpaet sebagai saksi.
"Panggilan dari Polda terkait Ibu Ratna Sarumpaet sebagai saksi Sri Bintang Pamungkas. Jadi beliau hari ini status sebagai saksi Sri Bintang Pamungkas, dari laporan yang dilaporkan oleh seseorang yang bernama Ridwan Hanafi dengan terlapor Sri Bintang Pamungkas," jelasnya.
Sementara, Ratna Sarumpaet mengaku siap dimintai keterangan terkait SBP. Namun, dia belum mengetahui terkait apa dirinya akan diperiksa.
"Iya tidak tahu juga. Pokoknya Kak Ratna siap untuk ditanya apa saja," kata Ratna.
Ratna menilai sosok Sri Bintang Pamungkas sebagai seorang pemberani dan kritis terhadap sesuatu.
"Siapa yang tak kenal Pak Sri Bintang. Tak kenal malah aneh. Dia itu orang pemberani. Orang yang sangat kritis," ucap Ratna, yang sekaligus menyayangkan upaya penetapan tersangka dan penahanan dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia itu.
"Jadi kalau seseorang kritis, lalu jadi bahaya di republik ini. Sedih banget karena kami butuh orang yang kritis. Perlu ada balance," imbuhnya.
Sebagai sesama aktivis, dia mengaku saling menghormati satu sama lain. Walaupun, dia mengaku tak sering bertemu SBP.
"Pertemanan aktivis itu saling menghormati. Jadi bukan pertemanan yang akhirnya kami ngopi, tidur bareng, jauh dong," tuturnya. (*)
No comments:
Post a Comment