KLIKSAMARINDA.COM - Peristiwa pemukulan terhadap seorang PNS dengan menggunakan palu oleh seorang buruh di Jalan Pelita, Samarinda, Senin siang 16 Juli 2018 menyisakan tanda tanya bagi rekan kerja pelaku.
Pelaku yang bernama Saripuddin (52) yang diduga mengidap ganguan kejiwaan, sekira pukul 15.30 WITA, tak disangka rekan kerjanya.
Pasalnya, sebelum Saripuddin meluan aksi pemukulan secara membabi buta, dia diketahui sedang melakukan renovasi sebuah ruko untuk menjadi sebuah kantor. Loasi renovasi tidak jauh dari lokasi kejadian pemukulan.
Namun, menurut keterangan rekan pelaku, Rohman, sekitar pukul 15.00 WITA, Sarifuddin diketahui meminta izin keluar kepada rekan kerjanya. Namun setelah ditunggu, pelaku tidak pulang.
Baru diketahui setelah terjadi keributan di depan kantor Disnakertrans Kaltim. Menurut Rohman, Sarifuddin tidak menunjukkan gelagat mencurigakan sebelum ia pamit pergi.
Saya kerja di lokasi yang di sana. Dua orang kerja di sini. Tidak ada masalah. Biasa saja. Dia keluar jam 3 itu, gak balik-balik, ujar Rohman.
Akibat perbuatanya, Saripuddin harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum AW Syahranie, Samarinda, akibat 2 luka tembak di tubuhnya. Pelaku terancam melanggar pasar 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.
Tindakan Sarifuddin menewaskan Muhammad Riharja (38) seorang PNS golongan III B Disnakertrans Kaltim. Riharja menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami luka parah usai dipukul menggunakan palu oleh pelaku buruh depresi tersebut.
Dua anak Riharja ta kuasa menahan sedih ketika tiba di kamar jenazah RSU AW Syahranie Samarinda bersama seorang rekan orang tuanya. Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto menenangkan kedua anak korban.
Sementara sang istri saat ini berada di Makasar, Sulawesi Selatan yang tengah menjalani belajar dinas. Tampa pula sejumlah rekan korban yang bersedih. (*)
No comments:
Post a Comment