"Pindah ke Amerika dan berkompetisi di MLS sama dengan mewujudkan ambisi karier saya. Saya memiliki rasa lapar akan kesuksesan. Saya akan memberikan segalanya untuk DC, 100%, seperti yang selalu saya lakukan di setiap tim yang pernah saya bela," tegas Rooney kala itu.
Baca Juga :
Pada laga tersebut, Rooney sukses mencetak gol perdana bagi DC. Gol ini ia cetak pada menit 32. Memanfaatkan umpan terobosan dari Luciano Acosta, Rooney sukses menjebol gawang dari mantan rekan setimnya di Manchester United, Tim Howard. Golnya sempat membawa DC unggul 1-0.
Keunggulan DC ini bertahan lama. Colorado baru bisa membalas pada menit 82 lewat Kellyn Acosta. DC sukses memastikan kemenangan lewat gol bunuh diri Niki Jackson, pemain Colorado, pada menit 90. Gol perdana yang dicetak Rooney membuka kemenangan DC di laga itu.
Tapi, cerita tidak selesai sampai di situ. Dalam sebuah situasi tendangan penjuru di menit 90+4, Rooney terlibat duel dengan pemain jangkung Colorado, Axel Sjoberg. Rooney tertabrak oleh Axel. Hasil dari tabrakan tersebut, hidung Rooney berdarah karena patah. Mantan kapten Tim Nasional (Timnas) Inggris tersebut harus menerima perawatan dari tim medis akibat kejadian ini. Lewat akun Twitternya, Rooney menyebutkan bahwa ia menerima lima jahitan terkait kejadian itu.
Sesaat sebelum keluar lapangan, Rooney sedikit melayangkan pandang ke arah tribune penonton. Pandangan itu seakan menegaskan bahwa dia siap untuk bersaing di MLS yang keras dan cenderung mengandalkan kontak fisik. Hal inilah yang ditangkap oleh Ben Olsen, pelatih DC United.
"Saya kira ini bukan kali pertama dia berdarah seperti itu. Dia adalah pria yang kuat. (Darah) itu menunjukkan arti dari kehadirannya di skuat kami saat ini. Dia ada di dalam kotak penalti, memasang wajahnya untuk melindungi gawang, paham bahwa itu (situasi tendangan penjuru) merupakan momen penting. Kami butuh permainan seperti itu," ujar Olsen dilansir The Washington Post.
Soal berdarah-darah ini, seperti kata Olsen, bukan hal yang aneh bagi seorang Rooney. Dulu, ketika dia masih membela Manchester United dan Everton, berdarah karena berduel dengan pemain lawan bukan hal yang aneh bagi Rooney. Pada 30 September 2017, dia juga sempat berdarah ketika berduel dengan pemain AFC Bournemouth, Simon Francis.
Setidaknya, kemauan untuk berduel dengan pemain lawan, bahkan sampai berdarah seperti itu, menjadi bekal apik bagi Rooney dalam mengarungi kompetisi sekeras MLS.
Loading Instagram
No comments:
Post a Comment