
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tahun ajaran baru 2018-2019 akan dimulai pekan ini, Senin (16//2018). Tahun ajaran baru ini akan diawali dengan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (PLS) di seluruh SD dan SMP Negeri se-Kota Makassar selama tiga hari.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Makassar, Hasbi mengatakan PLS atau orientasi di masa awal sekolah sifatnya lebih ke pengenalan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial di sekolah.
"Kita ada yang namanya pengenalan lingkungan sekolah atau dulu namanya MOS. Ini memang ditujukan agar anak-anak yang baru masuk mengenali semua lingkungannya, termasuk guru dan pegawainya," ujar Hasbi, Sabtu (14/7/2018)
Hasbi mengimbau sekolah, khususnya SMP untuk tidak meminta siswa baru membawa atribut, atau bahkan pihak sekolah memperjual belikan atribut ke siswa baru.
Baca: Upacara PLS di SMAN 3 Palopo, Puluhan Siswa Jatuh Pingsan
Baca: Jelang Pengumuman PPDB, Ini Penjelasan Penting Disdik Sulsel
"Tidak boleh juga menggunakan atribut yang aneh-aneh lagi seperti dulu di masa perpeloncoan. Kami sudah himbau semua sekolah agar tak lagi ke hal-hal yang seperti itu, lebih ke arah positif saja," jelasnya.
Menurut Hasbi, PLS selama tiga hari harus benar-benar dimanfaatkan oleh sekolah untuk mendidik dan memperkenalkan lingkungan sekolah ke siswa baru.
"Apalagi dari SD ke SMP, PLS sangat perlu, karena mereka akan berubah dari guru kelas yang hadapi menjadi guru mata pelajaran. Cara belajar di SD tentu berbeda dengan SMP, itu harus dipahamkan," kata dia.
"Bahkan sebenarnya kalau di luar negeri itu, PLS-nya sampai kepada bagaimana tindakan yang harus dilakukan ketika ada kondisi darurat seperti kebakaran atau gempa bumi, kemana harus lari. Itu semua sebenarnya harus dibiasakan ke anak-anak kita untuk diperkenalkn dari awal. Kita perkenalkan materi untuk kebutihan hidupnya sehari-hari di sekolah," lanjutnya.
Hasbi mengungkapkan, untuk tahun ini jumlah siswa baru yang diterima untuk SMP kurang lebih sebanyak 11 ribu l, sesuai daya tampung SMP negeri di Makassar.
"Kalau SD yang tamat ada sekitar 25 ribu, jadi memang masih ada kurang lebih separuh anak kita yang harus mencari sekolah swasta," ungkapnya.(*)
No comments:
Post a Comment