Bukan cuma si pegawai, evakuasi juga dilakukan terhadap keluarga pegawai itu.
Evakuasi ini bukanlah yang pertama. Dua minggu sebelumnya pemerintah AS juga sudah mengevakuasi seorang pegawai lainnya dari kota di China itu setelah pegawai tersebut mengalami gejala-gejala misterius yang dikaitkan dengan 'serangan sonik'. Serangan suara seperti ini juga menimpa sejumlah pegawai kedutaan AS di Kuba pada tahun lalu.
Setelah evakuasi pegawai yang pertama ini, tes medis tambahan kemudian diberikan kepada para pegawai pemerintah AS di China. Hasilnya, beberapa orang pegawai lain juga didiagnosis mengalami gangguan kesehatan yang sama seperti pegawai yang pertama kali dievakuasi tersebut.
Belum ada pernyataan resmi mengenai berapa jumlah persis orang Amerika yang mengalami gejala-gejala gangguan neurologis ini. Namun begitu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan "sejumlah orang" telah dibawa pulang ke Amerika untuk menjalani tes medis lebih lanjut.
Setelah mendengar suara-suara itu, total 24 karyawan dan anggota keluarga mereka dilanda sakit kepala misterius, kehilangan pendengaran, pusing dan, akhirnya, kerusakan otak.
Pemerintah AS menyebut insiden ini sebagai hasil dari "serangan sonik" yang disengaja oleh aktor yang tidak dikenal. Sebuah laporan yang diterbitkan pada Februari dalam jurnal medis JAMA membantah teori bahwa senjata sonik atau suara ini sebagai biang keladi, tetapi para peneliti tidak bisa menemukan alasan lain untuk menjelaskan penyakit misterius tersebut.
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment