Sunday, June 3, 2018

Pimpinan MPR Minta Masyarakat Tangkal Terorisme dengan Ketahanan Keluarga

JAKARTA, NNC - Aksi terorisme di Surabaya belum lama membuat banyak kalangan tersentak dan sekaligus prihatin. Belakangan diketahui Pelakunya tidak hanya dari orang dewasa, tapi juga melibatkan anak-anak dalam satu keluarga.

Melihat kenyataan itulah Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (Alpin) menganggap perlu menyelenggarakan Focuss Group Discussion (FGD) dengan tema: Menangkal Terorisme melalui Ketahanan Keluarga. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Santika, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/6/2018) sore.

Kegiatan tersebut melibatkan  sekitar 30 orang dari kalangan praktisi hukum, organisasi sosial, akademisi, dan lainnya. Sedangkan pembicaranya dari BNPT, Perguruan Tinggi, Komnas HAM, Alpin, dan Paham Indonesia. Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid hadir dan membuka FGD itu sekaligus sebagai pembicara kunci.

"Sangat benar kita membicarakan masalah ketahanan keluarga untuk menangkal terorisme. Hal ini,  agar di dalam diri keluarga terjadi harmonisasi yang luar biasa, dan terjadi apa yang mereka harapkan ketika membentuk keluarga. Dengan cara itu, mereka akan berada di garda terdepan untuk menyelamatkan keluarga masing-masing dari kemungkinan terkena terorisme," kata politisi PKS ini.

Lanjutnya, bahwa penguatan lembaga keluarga ini penting. Sebab, yang terkena dampak mengerikan bila terjadi terorisme adalah keluarga, sebelum yang lainnya.

"Jika ada yang terkena terorisme maka akan terasa bagai neraka dunia bagi keluarga itu. Akibatnya keluarga menjadi tidak harmonis, relasi keluarga dengan masyarakat akan bermasalah, timbal baliknya keluarga menjadi tidak sejahtera," imbu WakiL Ketua MPR ini.

Apalagi dipandang dari sudut agama apapun, kata politisi PKS ini, pasti menentang terorisme. Masyarakat yang beragama adalah masyarakat yang sangat mementingkan keluarga.

"Karena keluarga jualah yang sangat mengetahui kondisi masing-masing anggota keluarganya pada setiap waktu. Apakah mereka tetap berada pada jalur istiqomah, kesalehan, atau mulai terlihat ada yang aneh-aneh," imbuhnya.

Karena itu, Hidayat Nutr Wahid yakin, keluarga yang harmonis adalah keluarga sakinah, mawaddah, warohmah. Antara suami, istri, dan anak-anak akan menghadirkan sikap saling sayang, saling mengasihi, saling peduli, saling empati, dan sikap saling mengajak berkominikasi. Sehingga bila ada anggota keluarga bertingkah macam-macam atau yang aneh-aneh maka akan segera diketahui.

Guna  menguatkan institusi keluarga, maka peran Negara juga sangat dibutuhkan. Mengingat terorisme bukanlah kegiatan yang bersifat lokal, tapi kegiatan antarnegara. "Negara tidak boleh absen untuk menjadi bagian dari yang menguatkan ketahanan keluarga, menjaga keluarga. Supaya keluarga tidak kehilangan jatidirinya, tetap bersemangat," ujar Hidayat Nur Wahid.

Melihat situasi belakangan ini, Hidayat Nur Wahid juga mengungkapkan, punya keinginan untuk mengajukan kembali RUU tentang Ketahanan Keluarga yang sebelumnya pernah diajukan. Dia meyakini dengan undang-undang ketahanan keluarga ini terorisme bisa diatasi, bisa dihadapi, dan dapat diperangi secara menyeluruh, dari hulu sampai hilir.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...