PROKAL.CO, BERDASARKAN tradisi tahun-tahun sebelumnya di berbagai wilayah, setiap malam takbiran selain lantunan suara gema takbir, suara bising knalpot racing juga ikut "berkumandang". Tak jarang suara knalpot modifikasi tersebut lebih keras suaranya dari kumandang takbir.
Untuk takbiran kali ini, dipastikan tidak akan ada lagi suara bising knalpot racing, apalagi motor yang tidak menggunakan knalpot. Hal itu ditekankan Kapolsek Talisayan, Iptu Faisal Hamid.
Ia mengatakan, pihaknya akan bersikap tegas kepada masyarakat khususnya pengendara yang menggunakan knalpot racing saat ikut takbiran.
Bahkan lanjut dia, pihaknya akan menempatkan personelnya untuk mengecek knalpot masyarakat yang akan ikut takbiran nantinya.
"Ada nanti petugas kami di lapangan untuk memantau penggunaan knalpot racing. Kalau ada ditemukan, kami copot knalpotnya, dan diamankan," ungkapnya pada Berau Post, Senin (11/6).
Terkait larangan knalpot racing tersebut, pihaknya beberapa waktu lalu juga melakukan pengamanan mulai maraknya penggunaan knalpot racing di wilayah Talisayan. Sebab, bunyi knalpot tersebut selain memekakkan telinga juga mengganggu kenyamanan masyarakat beristirahat, terutama saat bulan Ramadan.
"Sekitar awal Ramadan lalu kami juga telah melakukan pengamanan terkait penggunaan knalpot racing ini," ujarnya.
Ditegaskannya, malam takbiran bukan untuk adu suara bising knalpot. Pihaknya memastikan, saat malam takbiran mendatang tidak ada lagi motor yang menggunakan knalpot racing.
"Nanti akan kami cek satu persatu di lapangan. Akan kami beri penegasan," bebernya.
Ia pun mengimbau, kepada masyarakat yang ingin mengikuti takbiran, hendaknya tidak melakukan hal yang dilarang atau mengganggu jalannya kegiatan. Apalagi sampai kebut-kebutan hingga membahayakan keselamatan orang banyak.
"Kalau mau ikut, gunakan knalpot standar, dan jaga keselamatan lalu lintas. Jangan menggunakan knalpot yang aneh-aneh," tandasnya. (*/sht/app)
No comments:
Post a Comment