Monday, June 4, 2018

Mantan Bupati Muna : Aneh dan Lucu Kalau Pemda Muna Klaim Aset Milik Mubar

Mantan Bupati Muna, LM Baharudin saat Buka Puasa Pemda Mubar (Foto : Denis/Okesultra.com)

OKESULTRA.COM, MUBAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna dan Muna Barat (Mubar) hingga kini masih saling klaim kepemilikan beberapa aset. Terutama, Bandara Sugimanuru dan obyek wisata Pulau Indo.

Informasi yang dihimpun Okesultra.com, meski aset itu berada pada teritori Kabupaten Mubar, Pemkab Muna masih mengklaim bahwa aset itu milik Kabupaten Muna.

Saling klaim aset antar dua Kabupaten itu membuat mantan Bupati Muna, dr H Baharudin, M.Kes angkat bicara.

Baca Juga !

Baharuddin mengatakan, saat ia masih menjabat sebagai Bupati Muna, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saat itu, diwakili oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Prof Joe Hermansyah Johan pernah menanyakan dua hal kepadanya, pertama, Muna Barat bisa mekar jika hutang di Kabupaten Buton Utara (Butur) sudah dilunasi, kemudian kedua, Kabupaten Mubar hanya bisa mekar jika masalah aset sudah clear, dan tidak terjadi masalah seperti pada proses pemekaran Buton dan Bau-Bau.

"Kemudian saya menjawab pertanyaan Ditjend, bahwa utang Inshaa Allah dalam waktu singkat saya selesaikan dari Buton Utara, kemudian yang kedua aset tidak ada masalah, semua aset guna yang ada di Muna Barat kita akan serahkan sepenuhnya pada Muna Barat," ungkap Baharudin saat menghadiri undangan buka puasa bersama yang diadakan oleh dinas pendidikan kabupaten Muna Barat di Desa Abadi Jaya, Kecamatan Maginti, Sabtu (02/06/2018).

Sehingga, menurut Baharudin, sudah tak ada lagi masalah aset antara Muna dan Muna Barat. Aset apapun yang berada di Mubar berarti milik Mubar.

"Jadi tidak ada itu bilang bahwa Tondasi kembali kesana (Kabupaten Muna) dan Bandara (Sugimanuru), ada apalagi ada apalagi, itu tidak ada itu semua," katanya.

Ia juga mengatakan, saat masih menjadi Bupati dan Muna Barat telah mekar. Dirinya memimpin rapat dengan Pemda Mubar dan memerintahkan seluruh aset yang ada di Mubar tidak ada yang ditarik ke Muna.

Hanya, kata dia, beberapa kendaraan Dinas milik pejabat Muna yang pindah ke Muna Barat yang ditarik.

"Setelah Muna Barat mekar, saya adakan rapat di Kabupaten Muna, saya tetapkan tidak ada aset yang ditarik. Semua termasuk mobil-mobil ditinggalkan disana (Mubar) semua, yang kita tarik hanya mobil dinas dari pejabat di Muna yang pindah ke Muna Barat. Hanya itu, yang lain tinggalkan semua di Muna Barat," tegas Baharuddin.

Saling klaim kepemilikan aset ini, menurut Baharudin sesuatu yang lucu dan aneh. Sebab, saat dirinya masih menjadi Bupati dan ikut mengurus pemekaran Mubar, masalah aset sudah clear.

"Jadi lucu jika pemerintah Muna masih menganggap aset Muna Barat sebagai bagian dari aset yang mereka miliki," tutupnya.

Laporan : Dennis
Editor : Wiwid Abid Abadi

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...