Saturday, June 30, 2018

Fakta-fakta Aneh Adu Penalti di Piala Dunia

Tim yang kebagian giliran pertama di adu penalti biasanya lebih sering menang daripada kalah. Hal sebalilknya terjadi untuk tim giliran kedua.

Berita Terbaru – Jangan mau jadi penendang adu penalti nomor 8 di Piala Dunia. Jangan saja. Banyak gagalnya. Juga tim yang kebagian giliran kedua dalam adu penalti biasanya kalah. Bebannya terlalu berat.

Piala Dunia 2018 di Rusia akan memasuki babak sistem gugur, dimulai dengan laga pertama babak 16 besar, Prancis vs Argentina, Sabtu malam. Jika laga buntu setelah 90 menit, dan juga tetap imbang setelah 2×15 menit extra time, maka akan dilakukan adu penalti.

Sepanjang sejarah adu penalti di Piala Dunia ditemukan sejumlah fakta-fakta aneh:

  • Sebelum adu penalti biasanya ada tos koin. Tim yang kebagian giliran kedua dalam adu penalti biasanya lebih sering kalah daripada menang.
  • Keberhasilan mencetak gol dari titik 12 pas oleh tim giliran kedua biasanya hanya 69%. Bandingkan itu dengan success rate tim giliran pertama yang mencapai 73%.
  • Tim yang kebagian tendangan pertama memenangkan 60% adu penalti, sisa 40% diambil kesebelasan yang kebagian giliran kedua.
  • Pola yang dianut di Piala Dunia 2018 adalah A-B-A-B, bukan A-B-B-A seperti yang sudah coba dilakukan di sejumlah turnamen di Liga Inggris, untuk memberi keadilan bagi tim giliran kedua.
  • Peneliti dari London Schoool of Economics menyebut hal ini sebagai beban yang ditanggung oleh tim giliran kedua karena merasa tertinggal dari tim pertama. Padahal mah gilirannya saja belum tiba.
  • Penalti yang dilakukan dalam periode 90 menit atau 120 menit memiliki tingkat kesuksesan lebih tinggi, 78%, dibandingkan penalti yang dilakukan saat adu penalti (sesudah 2×15 menit selesai), hanya 74%.
  • Alasan untuk itu adalah, bukan saja tekanan saat adu penalti lebih besar, tapi juga karena para penendang spesialis penalti sudah terlanjur ditarik keluar pada periode permainan sebelumnya.
  • Jika kamu mau jadi pahlawan, jadilah penendang kelima, atau penendang ketiga dari tim pertama, tingkat keberhasilannya paling tinggi, 81%. Mau jadi pecundang, no 8 atau keempat dari skuad penendang kedua, success rate-nya hanya 58%. Lihat grafik dari BBC di bawah ini.
Dalam adu penalti, penendang ketiga dari tim giliran pertama mencatatkan sukses tertinggi. Bandingkan dengan penendang keempat dari tim kedua. Paling buruk.
Dalam adu penalti, penendang ketiga dari tim giliran pertama mencatatkan sukses tertinggi. Bandingkan dengan penendang keempat dari tim kedua. Paling buruk.
Advertisement

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...