Sunday, June 3, 2018

Diseret sampai Dasar Laut

PROKAL.CO, BALIKPAPAN - Masyarakat Kota Minyak pasti mengenal pantai bebatuan, Benua Patra. Pesisir pantai yang terletak di jantung kota ini paling sering dikunjungi oleh masyarakat. Baik pada hari biasa, apalagi ketika masa liburan telah tiba.

Selain selfie dan hunting foto, kawasan yang dikenal angker dan sering memakan korban jiwa itu kerap dijadikan tempat pacaran. Bahkan, perbuatan tak senonoh sering terjadi, terutama dilakukan pasangan anak baru gede (ABG).

"Biasanya pelajar yang banyak kedapatan (tak senonoh, Red) di sini," kata Banu -nama samaran sekuriti Pertamina yang bertugas menjaga Banua Patra.

Kemarin (2/6), Balikpapan Pos mencoba untuk melihat ke pesisir pantai. Tak jauh dari bagian belakang gedung olahraga, terdapat semacam gazebo yang berada di puncak bukit bebatuan. Ternyata memang benar, terdapat sejumlah sejoli yang tengah memadu kasih. Anak-anak bau kencur itu tak hanya duduk berduaan, sesekali tangan sang cowok melingkar di pundak kekasihnya. Bahkan, ada pula yang berciuman pada siang bolong saat bulan Ramadan.

Saat jam sekolah pun, lokasi ini acap kali dijadikan tempat bolos kalangan pelajar. Mereka biasanya bergerombol dan tak sedikit yang membawa pasangannya. Itu baru pada siang hari. Malam harinya lebih seram, sejumlah warga mengatakan Pantai Banua Patra terkadang dijadikan tempat berbuat mesum.

Khusus di kawasan pesisir pantai, terdapat sejumlah warga berenang. Sementara tak jauh dari sini terpampang plang bercat merah dengan tulisan dilarang berenang. Larangan itu dipasang karena sering menelan korban. Tenggelam terseret arus, kemudian menghilang. Saat ditemukan, dipastikan korban tadi sudah tak bernyawa.

"Sudah sering sih, masyarakat ada aja yang tenggelam di sini. Katanya sih ditarik penunggunya," ujar Sandi, warga Gunung Sari Ilir yang kerap berada di lokasi tersebut menikmati sunset.

Di kawasan Banua Patra, terdapat sejumlah bangunan milik Pertamina berupa gedung olahraga (Gor), eks bioskop yang kerap dijadikan resepsi pernikahan, rumah makan, serta arena kolam renang. Tepat di samping Gor, terdapat lapangan tenis.

Di belakang gedung-gedung itulah pesisir Pantai Banua Patra terhampar. Suara debur ombak, angin pantai, serta pemandangannya yang elok tersaji. Apalagi, jika menikmati pemandangan itu dari bebatuan yang berbentuk seperti bukit.

Tak jauh dari lapangan tenis, terhampar hutan belukar yang bisa dilewati melalui jalan setapak. Di tempat ini pepohonan yang ada tergolong tua, ukurannya besar-besar. Seorang paranormal, Darma Taqwadi mengungkapkan hasil penerawangannya.

Menurut dia, korban yang tenggelam di Pantai Benua Patra bukan semata terseret arus. Dia meyakini ada makhluk halus yang menyeret kaki korban, kemudian menariknya ke tengah laut setelah itu menenggelamkannya sampai dasar laut.

Itu terjadi karena sang penghuni marah tempatnya diganggu, baik karena pengunjung buang hajat sembarangan, berbuat mesum, atau perilaku tidak senonoh lainnya.

"Korbannya dikasih kesurupan dulu, habis itu langsung ditarik ke tengah laut," kata Darma Taqwadi.

Dijelaskannya, para penghuni di kawasan belakang Banua Patra berdiam sejak zaman Belanda. Sosoknya beraneka macam. Di antaranya manusia pohon, hantu anak-anak, dan makhluk seram yang disebut Dirja. Makhluk halus yang terakhir tadi merupakan pemimpin dari berbagai macam penunggu di Banua Patra. Tubuhnya tinggi besar, berambut panjang dan memutih, mengenakan kalung.

"Mata kalungnya berupa kuda laut. Penghuni yang berdiam itu mulai dari kawasan Melawai sampai Kafe Kilang. Kalau niatnya baik, mereka nggak ganggu. Kalau sudah aneh-aneh, biasanya ditarik ke laut atau dikerjain," beber dia.

Darma mengaku kerap berinteraksi dengan Dirja untuk menangkal teluh atau santet kiriman daerah lain, terutama dari Kalimantan Tengah. Caranya dengan menggunakan seorang mediator agar dapat dirasuki, kemudian santet kiriman itu dibuang ke laut.

Disinggung soal korban yang hilang di kawasan Banua Patra, dia menekankan, selama pengunjung tidak berbuat yang aneh-aneh tidak akan diganggu. "Asal baik-baik aja, pasti aman aja," tutupnya. (ham/yud/k1)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...