
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Perempuan berinisial SNA (21), warga kampung Legok 1 RT 04/RW 01 Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang ditangkap pihak kepolisian karena diduga bergabung dengan jaringan teroris serta ditangkap di dekat Mako Brimob Kelapa Dua Brimob lantaran diduga berencana melakukan penusukan terhadap polisi yang berjaga pada Sabtu (12/05/2018) lalu, ternyata di kampungnya dikenal sebagai anak baik, pintar, pendiam dan selalu memiliki prestasi akademik.
Bahkan, perempuan yang merupakan anak kedua dari pasangan suami-istri berinisial KK (50) dan AM (52) ini, dikenal sering mendapat beasiswa karena prestasi akademiknya yang selalu mendapat ranking dan nilai menonjol. Terlebih, ketika masuk kuliah di UPI Bandung, dia mendapat beasiswa melalui program bidik misi.
Dahlan, perangkat desa Indragiri Kecamatan Panawangan, yang masih kerabat dengan keluarga SNA, mengatakan, sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), SNA memang dikenal sebagai anak pintar. Dari mulai SD sampai melanjutkan kuliah pun SNA sering mendapat beasiswa dari pemerintah.
"Selain pintar, SNA pun dikenal sebagai anak baik dan sopan. Tapi dia jarang bergaul dengan tetangga. Dulu waktu masih SMP, setiap pulang sekolah, dia langsung ke rumahnya dan tidak main keluar. Begitupun setelah sekolah SMK di Ciamis dan kuliah di Bandung. Kalau pulang ke kampung, dia tidak pernah keluar rumah," jelasnya.
Menurut Dahlan, apabila dilihat dari kesehariannya, tidak ada perilaku yang aneh dari diri SNA. Begitupun pihak keluarganya mengaku tidak melihat tingkah yang aneh-aneh dari perilaku SNA setelah merantau ke Bandung untuk melanjutkan kuliah. "Kalau dia kebetulan pulang kampung dan bertemu dengan saya di sawah, biasa saja bertegur sapa. Tidak ada perilaku yang aneh-aneh. Makanya, saya juga kaget ketika mendengar berita ini," ungkapnya.
Dahlan mengatakan, saat ini keluarganya sedang menyusul SNA ke Depok setelah mendapat kabar dari Polsek Panawangan. "Ayahnya kemarin sempat emosi dan kecewa terhadap anaknya, ketika mendengar SNA ditangkap polisi dan dikaitkan dengan jaringan teroris. Bahkan, sampai-sampai ayahnya sembari emosi bilang tidak akan mengakui SNA sebagai anaknya apabila terbukti terlibat jaringan teroris," ujarnya.
Seperti diketahui, dua perempuan berinsial DSM dan SNA yang diduga bergabung dengan jaringan teroris ditangkap pihak kepolisian di dekat Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Sabtu (12/05/2018) sekitar pukul 03.00 WIB. Ditangkapnya dua perempuan tersebut diduga karena akan melakukan penyerangan terhadap polisi yang berjaga di dekat Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Dari tangan salah satu perempuan itu, polisi mengamankan satu buah gunting yang diduga akan digunakan untuk melakukan penusukan terhadap polisi. Selain itu, polisi pun mengamankan sepucuk surat dari tangan salah satu perempuan itu yang diduga sebagai wasiat. (R2/HR-Online)
KOMENTAR ANDA
Komentar
No comments:
Post a Comment