Monday, May 14, 2018

Pelaku Bom Gereja Surabaya Dikenal Sebagai Penjual Obat Herbal

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, Minggu (13/5) pagi sudah diungkap Kapolri Jendral Tito Karnavian. Mereka adalah pasangan Dita Oepriarto (sebelumnya ditulis Apriyanto) bersama istrinya, Puji Kuswati dan empat anaknya. Bagaimana warga mengenal para pelaku itu?

JawaPos.com mencari informasi itu dari warga yang menjadi tetangga Dita-Puji di Wonorejo Asri XI, Surabaya. Data yang dihimpun, diketahui kalau mereka tinggal di Wonorejo sejak 2010. Hingga terjadinya aksi bom bunuh diri, warga tidak melihat ada gelagat yang aneh dari keluarga itu.

Korihan, Ketua RT setempat mengatakan kalau Dita dan Puji sebagai sosok tetangga yang sama. Selain rutin beribadah berjamaah di Masjid, Dita juga aktif dalam setiap kegiatan warga. "Orangnya tidak tertutup, setiap terdengar azan pasti datang berjamaah bersama anak-anaknya," kata Korihan.

Hal senada juga disampaikan oleh tetangga Dita, Punjung Susilo. Punjung menceritakan, selama ini, Dita merupakan sosok yang ramah. "Kalau Pak Dita kesehariannya baik. Dengan tetangga itu selalu bertegur sapa. Biasanya, dari mana pak? Kalau ada pertemuan atau rapat, misalnya dia di rumah pasti datang," kata Punjung.

Punjung sendiri mengaku kaget atas tindakan Dita bersama keluarganya telah melakukan bom bunuh diri. Sebab, selama ini tidak terlihat aktivitas yang mencurigakan dari keluarga Dita.

"Saya mendengar kabar itu kaget. Soalnya tidak ada yang aneh dari pak Dita. Anak-anaknya yang laki-laki itu juga sering ke masjid. Kalau anak yang perempuan dua itu, suka main keluar rumah," imbuhnya.

Berdasar sepengatahuan Punjung, sejak menempati rumah tersebut Dita bersama isterinya menekuni usaha herbal. Dita diketahui sebagai Distributor herbal dan minyak. Tidak ada aktivias mencurigakan.

"Yang saya tahu, dia distributor bahan-bahan herbal. Salah satu yang saya tahu kayak Jintan hitam dan minyak-minyak. Biasanya, ada yang dan kalau pertemuan juga sering terlihat di teras dan terbuka. Tamu biasanya bawa jeriken," imbuhnya.

Pengakuan lain disampaikan oleh Saimin. Dia adalah petugas keamanan yang berjaga di perumahan Dita. Menurutnya, Dita dan keluarga memang benar-benar keluarga yang baik. Bahkan, setiap keluar rumah, dia selalu menyempatkan diri menyapa para satpam.

"Orangnya sangat baik, pokoknya sangat ramah. Anak isterinya juga baik. Kalau ke pasar pasti nyapa," kata Saimin. Dia juga heran, kenapa Dita dan keluarganya sampai melakukan aksi bom bunuh diri.(jpnn)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...