Friday, May 18, 2018

Keluarga Dita Menanti Kabar


Keluarga Dita Menanti Kabar

TEMANGGUNG -Pasca penangkapan Dita Siska Millenia (18) oleh Tim Desnsus 88 karena diduga akan ikut membantu aksi di Mako Brimob Depok, akhir pekan lalu, hingga saat ini keluarga belum mendapat kepastian kabar. Pihak keluarga berharap Dita bisa kembali ke rumah dengan selamat.

Suwal (53) ayah Dita, yang tinggal di Desa Jambon, Kecamatan Gemawang, mengaku kali pertama mendapat kabar ihwal penangkapan anaknya melalui pesan dari aplikasi Whatsapp. Dia sendiri dalam hati kecil meyakini anaknya tidak terlibat jaringan terorisme, sebab selama ini tidak pernah menunjukkan gelagat aneh-aneh. "Saya tahu kabar ya dari HP, para tetangga yang ada WA-nya (Whatsapp). Kami sama sekali tidak menduga kalau dia ikut seperti itu. Sampai sekarang belum tahu kabarnya bagaimana, tapi berharap tidak terjadi apa-apa dan dia bisa diselamatkan bisa pulang dan berkumpul kembali bersama orang tuanya,"ujarnya kemarin.

Dikatakan, Dita kali terakhir pulang ke Jambon sebulan lalu, namun sama sekali tidak menunjukkan gelagat aneh. Dia sedang menjalani masa pengabdian di sebuah pondok pesantren di Majenang, Cilacap, selepas menjalani pendidikan empat tahun di sebuah pondok pesantren di Patean, Kabupaten Kendal.

Kepala Desa Jambon Wardoyo membenarkan, bahwa Ditas Siska Milenia merupakan warganya tinggal di Dusun Jambon Lor Krajan RT 09 RW 03, Desa Jambon, Kecamatan Gemawang. Orang tua Dita merupakan petani tulen, dan tidak pernah terkait dengan organisasi apa pun.

Bertani

"Kalau orang tuanya itu petani klutuk (tulen—Red), dan tidak ada indikasi ke situ, kerjaannya ya bertani sama ngarit (merumput). Makanya kabar ini sangat mengagetkan, karena memang tidak ada tanda-tanda. Dari pemerintah desa sudah koordinasi dengan keluarga dan pihak aparat. Keluarga bingung orang tuanya seperti orang linglung. tapi mau bagaimana lagi memang kenyataannya seperti ini, maka sarankan menunggu saja kepastian dari yang berwenang," katanya.

Suripto (50), tetangga Dita menuturkan selama tinggal di Jambon yang bersangkutan tidak pernah aneh-aneh namun tergolong anak pendiam. Sepengetahuannya dia mulai memakai cadar sejak setahun terakhir. "Anaknya memang pendiam, maksudnya bukan anak yang suka aneh-aneh. Kalau sekolahnya dulu SD ya di Jambon, lalu SMP di Kandangan saja, tapi setelah itu mondok di Patean. Jarang pulang juga, makanya tetangga kaget kok tibatiba ada kabar begitu, seolah tidak percaya," katanya.

Dari penelusuran Suara Merdeka, Dita dan keluarganya sudah tercatat di Daftar Pemilih Sementara (DPS) pemilihan gubernur Jawa Tengah dan wakil gubernur dan pemilihan bupati dan wakil bupati Temanggung 2018. Dia masuk di kelompok TPS 5 Desa Jambon, Kecamatan Gemawang, sebagai warga RT09 RW03.(K41-36)


Berita Terkait

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...