Septian Danardi
Rumah kontrakan JG di kawasan kawasan Kampung Bantar Gedang Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
Empat Terduga Teroris Tertangkap di Bekasi Ternyata Tinggal di Tasikmalaya
EMPAT terduga teroris yang disinyalir warga Kota Tasikmalaya yang ditangkap di Bekasi satu di antaranya tewas di lokasi. Satu lagi dibawa ke rumah sakit Bhayangkara karena mengalami luka serius.
Menurut tetangganya, terduga RA kesehariannya sangat baik, namun tertutup. Salah satu tetangga terduga RA, Wahyudin (32) mengatakan, RA numpang di rumah kontrakan kakaknya E di kawasan Jalan Cilembang RT 04 RW 12 Kelurahan Cihideung Linggajaya Kecamatana Mangkubumi Kota Tasikmalaya.
Dalam kesehariannya, RA berjualan makanan dan jajanan anak. RA jarang bergaul dengan tetangga, dalam berkimunikasi hanya sebatasa saling sapa jika bertemu hendak berangkat berjualan. Dikatakan Wahyudin, tidak ada yang aneh dalam keseharian RA, perilakunya seperti layaknya warga biasa. Meski jarang berkomunikasi banyak.
Menurut Wahyudin, RA menumpang di rumah kontrakan kakaknya, kakak ipar dan dua keponakannya di kontrakan milik Ibu Ai sudah sekitar 6 bulan lebih. Sementara dirinya terakhir melihat RA sekitar hari Selasa (11/5/2018). Tidak ada yang aneh saat terakhir terlihat, baik dari raut wajah maupun gerak-geriknya. "Tidak ada yang aneh, biasa saja dari roman wajahnya saat terakhir bertemu, menyapa seperti biasa, tidak ada percakapan panjang lebar," kata Wahyudin saat ditemui di lokasi kontrakan.
Sementara JG yang mengontrak di kawasan Kampung Bantar Gedang Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, juga tertutup, namun perilakunya sangat baik. Menurut ketua RW 08, Ajang Abdulloh, JG mengontrak di kontrakan mikik H Tomo sekitar kurang lebih satu tahun. Dia (JG, red) kurang bergaul dengan warga. Meski kerap diajak untuk ikut pengajian di masjid lingkungan setempat. JG tinggal dikontrakan bersama istri dan satu anaknya. Dikatakannya, JG sehari-hari berjualan jajanan anak, ayam doroyaki.
"Dalam identitas yang diberikan kepada ketua RW, JG berasal dari Kabupaten Garut. Disini JG hanya mengontrak," katanya.
Sementara dari informasi yang dihimpun, JG kerap beraktifitas diluar lingkungan kontrakan. JG pulang tengah malam, dan sekali-sekali ada tamu yang datang ke kontrakan JG. Tapi warga tidak ada kecurigaan bahwa JG salah seorang terduga.
Menurut pemilik kontrakan H Tomo, JG pertama datang kepadanya hanya minta izin untuk mengontrak. JG tidak menyebutkan asal dari mana maupun tidak memberikan identitas saat mengontrak. Akan tetapi, Ia menyarankan untuk lapor kepada RT/RW agar bisa dicatat sebagai warga pendatang yang mengontrak di kontrakan miliknya.
"Saya tidak tahu persis apa kegiatan sehari-harinya. Namun setiap hari dia bekerja berjualan jajanan anak secara berkeliling," katanya.
Editor: Endan Suhendra
Bagikan melalui:
No comments:
Post a Comment