TERTAWA karena geli dikelitik bukan hal yang aneh. Namun, bagaimana jika ada seseorang yang tidak bisa menahan tawa karena geli padahal bukan dia yang dikelitik? Keanehan itu terjadi pada seorang wanita berinisial TC di Amerika Serikat (AS).
Kasus langka itu belum lama ini dilaporkan dalam studi yang dilakukan para peneliti dari University of California, San Diego. TC meminta tolong untuk mengatasi kondisi aneh yang dialaminya tersebut. Ia bisa merasakan geli di kulitnya, seakan-akan dirinya yang digelitik orang lain.
Melansir dari Oddity Central, Senin (21/5/2018) para peneliti melakukan serangkaian eksperimen untuk mengeksplorasi fenomena aneh tersebut. Mereka mengambil kesimpulan bahwa TC menderita kondisi langka bernama mirror-touch synaesthesia. Kondisi langka itu diyakini diakibatkan oleh cerminan neuron, konektor di otak yang bereaksi sama dengan apa yang dilihat.
Untuk memastikan kesimpulan, mereka menguji reaksi TC dalam berbagai situasi, seperti melihat orang lain menyentuh beragam permukaan, menaruh tangan mereka di air dingin, dan dikelitik. Mereka juga menguji selera humor perempuan itu dan menyatakan dalam level yang normal.
Lewat eksperimen itu benar-benar terbukti bahwa TC akan tertawa terbahak-bahak ketika melihat orang lain dikelitik seakan dirinya yang jadi korban. Sensasi geli semakin akut ketika TC dapat melihat wajah orang lain yang sedang dikelitik.
Hasil serupa muncul ketika TC melihat orang lain menyentuh beragam permukaan. Sensasi yang dialami orang lain saat menyentuh permukaan itu, turut juga dirasakan olehnya. Ketika orang lain memasukkan tangannya ke air dingin, TC mengaku merasakan basah di tangannya tetapi dengan temperatur yang lebih rendah.
Para peneliti yakin bahwa neuron cermin di otak TC bekerja sedikit berbeda dengan kebanyakan orang. Konektor-konektor neuron itu baru aktif ketika kita atau seseorang yang kita lihat disentuh. Namun, otak biasanya menghentikan respons ketika orang lain merasakan sensasi disentuh.
Dalam kasus TC, sinyal otak untuk menutup sensasi itu ke neuron sangat lemah. Kondisi itu mengakibatkan TC mengalami apa yang dirasakan orang lain seakan sedang mengalaminya sendiri. Hasil penelitian menunjukkan hanya 1,6-2,5% populasi di dunia yang menderita kelainan mirror-touch synesthesia.
(ren)
No comments:
Post a Comment