TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Puji Kuswati (43), pelaku pengeboman yang mengajak dua putri kecilnya ternyata punya cerita kelam.
Puji yang diketahui tewas bersama dua putri kecilnya Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9) usai melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro, Surabaya pada Minggu (13/5/2018).
Baca: Ini 3 Jawara Lomba Esai Festival Jurnalistik Republica dan Pilar, Semua dari Luar Lampung
Puji besama dua putrinya datang ke gereja dengan berjalan kaki kemudian meledakan diri.
"Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," Ujar Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.
Sementara itu, suami Puji yakni Dita Supriyanto melakukan aksi bom bunuh diri di Gereje Pantekosta.
Dilokasi berbeda, dua orang putranya yakni Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16) meledakan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya.
Keduanya membawa bom dengan cara dipangku menggunakan sepeda motor.
Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk, kemudian bom meledak dan keduanya tewas.
"Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar," kata Kapolri.
Berdasarkan data terbaru dari pihak kepolisian, jumlah korban tewas hingga Senin (14/5/2018) sebanyak 18 orang dalam insisden bom bunuh diri itu.
Baca: Pengantin Lempar Bunga, tapi Usai Hitungan Ketiga Hal Tak Terduga Terjadi, Bikin Nangis!
Puji Kuswati (43) salah satu pelaku pengeboman gereja rupanya terlahir dari keluarga terpandang di Banyuwangi.
No comments:
Post a Comment