:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2032265/original/020332100_1522054671-1.jpg)
Banyak orang tua yang mulai memperdengarkan musik klasik seperti Mozart kepada anaknya sejak kecil karena percaya dapat membuat anaknya menjadi jenius. Bahkan ada beberapa CD musik klasik yang dijual khusus bagi janin yang sedang berkembang. Hal ini disebut efek Mozart. Bagaimana awalnya?
Pada 1990, beberapa peneliti di University of California di Irvine memainkan 10 menit karya Mozart kepada 36 siswa sebelum diberikan tes IQ. Hasilnya menunjukan IQ siswa meningkat sebesar 8 poin. Efek Mozart pun lahir.
Namun, penelitian tersebut menjadi kontroversi di kalangan akademik. Dr. Frances Rauscher, seorang peneliti yang terlibat, mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengklaim bahwa musik klasik dapat membuat orang lebih pintar, melainkan hanya meningkatkan performa bagian otak tertentu.
Peneliti lain pun tidak dapat mereplika hasil serupa, dan sampai sekarang tidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan bahwa mendengarkan Mozart dapat menambah kepintaran.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Penelitian terbaru dari Salk Institute menemukan bahwa otak manusia ternyata memiliki kapasitas memori setidaknya 1 petabyte atau setara dengan 10 juta gigabyte. Jumlah itu diperkirakan setara dengan internet saat ini.
No comments:
Post a Comment