
POSBELITUNG.CO -- Anggota Komisi I DPR RI, Rachel Maryam Sayidina tak mampu menahan air matanya saat mendengar cerita dari Sriwanti, orangtua korban minuman keras (Miras) oplosan di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Rachel yang menemui Sriwanti di rumahnya di Kampung Nagrog, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Minggu (15/4/2018), mengaku merasakan betul apa yang dirasakan Sriwanti, ibu dari Sandy Rahma Fauzy, pelajar kelas 2 SMP yang harus berpulang di usia masih sangat muda, 14 tahun.
Sandy merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, sehari-harinya mereka diurus oleh Sriwanti seorang diri karena sudah berpisah dari suaminya.
Dari penuturan sang ibunda, Sandy merupakan anak yang baik dan tidak aneh-aneh.
Namun karena pergaulan dan lingkungan, menyebabkan Sandy bersentuhan dengan miras.
//
Baca: 3 Pasutri Pesta Seks Bertukar Pasangan, Komunikasi Via Grup WhatSapp hingga Berpindah-pindah Hotel
"Kalau di rumah kelihatan enggak ada yang aneh dari Sandy. Dia anaknya tergolong rajin sholat dan beribadah di masjid. Makanya saya juga kaget dan enggak nyangka," kata Sriwanti, sambil meneteskan air mata.
Menyimak penuturan Sriwanti, Rachel pun sangat sedih dan berusaha menenangkannya.
Wanita kelahiran Bandung, 20 April 1980 itu berharap Sriwanti lebih tabah dalam menghadapi cobaan ini.
Sebagai wakil rakyat, Rachel berjanji mendesak pemerintah merumuskan peraturan yang bisa mempersempit peredaran miras di masyarakat.
"Teteh (saya) tidak sanggup membayangkan betapa sedih dan terpukulnya ibu Sriwanti yang baru saja ditinggalkan anak pertamanya Sandy Rahma Fauzy yang baru duduk di kelas 2 SMP. Semuanya terasa bercampur aduk dalam benak teteh, tapi yang jelas teteh merasakan betul apa yang dirasakan Ibu Sriwanti," kata Rachel, dalam rilis yang diterima Tribun.
No comments:
Post a Comment