
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi tidak kaget mendengar rumor kudeta di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atau yang santer disebut Osan vs Osin.
Ari menduga rumor diembuskan karena internal PKS terdiri dari banyak faksi yang saling berebut pengaruh menjelang Pilpres 2019.
Menurut pengajar di Universitas Indonesia (UI) itu, konflik muncul saat PKS mengumumkan sembilan nama calon presiden dari internal.
Konflik menguat saat sembilan nama dikerucutkan menjadi tiga.
Hal itu membuat beberapa pihak di internal PKS merasa tidak puas.
"Jadi, ketika PKS menominasikan sembilan nama yang layak menjadi capres dan cawapres, saat itulah saya kira friksi makin kuat di publik," ujar Ari kepada JPNN, Minggu (15/4).
Ari menambahkan, konflik internal sebenarnya bukan hal yang aneh di tubuh partai politik.
Hanya saja, setiap pergantian kepemimpinan di PKS selalu memunculkan kesan pemimpin terpilih menafikan yang lama.
-
Jumat, 13 April 2018
Lucinta Luna Akui Operasi Ini... -
Jumat, 13 April 2018
Gandeng Bagindas, Opick Peringati Isra Mi'raj' Bersama Anak Yatim -
Kamis, 12 April 2018
Begini Cara Nadia Mulya Tularkan Kebiasaan Makan Sayur Pada Buah Hati -
Kamis, 12 April 2018
Cara Ampuh Batasi Anak Bermain Gadget Ala Nadia Mulya -
Kamis, 12 April 2018
Penyanyi Mey Chan Ganti Nama jadi Dita, Alasannya Mengharukan -
Rabu, 11 April 2018
Sempat Gagal, Winda Saskia kembali mencoba Peruntungan di Dunia Musik -
Jumat, 13 April 2018
Hari Ketiga, Pendaftar CPNS Sekolah Kedinasan Tembus 41 Ribu -
Jumat, 13 April 2018
Kabar Duka, Ibunda Lucinta Luna Meninggal Dunia
No comments:
Post a Comment