
Dream - Seorang wisatawan lokal baru-baru ini dihentikan oleh petugas Bea Cukai Thailand dan dipaksa membayar pajak. Pelancong itu tak pernah menyangka jika tas bermerek yang dibawanya bisa membuat masalah.
Wisatawan itu menulis pengalamannya di Facebook pada 16 Maret lalu. Di Facebook, wisatawan yang tak disebutkan namanya itu mengaku diminta membayar pajak 20.000 baht, setara Rp8,7 juta, untuk tas bermereknya ketika masuk kembali ke Thailand.
Menurut China Press, Departemen Bea Cukai Thailand sebelumnya telah mengumumkan bahwa wisatawan yang membawa barang-barang pribadi senilai lebih dari 20.000 baht, setara Rp8,7 juta, harus melapor saat masuk atau keluar negara itu.
Barang-barang terkena pajak itu termasuk juga laptop, gadget, barang bermerek dan kamera.
Meskipun pihak berwenang mengatakan bahwa wisatawan dapat memilih apakah mereka ingin melaporkan barang-barang pribadi mereka atau tidak. Tetapi Bea Cukai Thailand menyarankan wisatawan yang membawa banyak barang berharga untuk melakukannya.
Hal ini untuk mencegah para wisatawan terkena pajak ketika mereka masuk kembali ke Thailand dengan barang-barang mereka. Kecuali mereka dapat membuktikan kepada Bea Cukai Thailand bahwa barang-barang itu milik mereka.
No comments:
Post a Comment