Tuesday, March 13, 2018

Polisi Dalami Kasus Penikaman Ustad di Depok

INILAH, Depok - Polresta Depok terus mendalami kasus penikaman Ustadz Abdul Rochman yang dilakukan oleh seorang wanita yang diduga stres, untuk mengetahui motif penganiayaan tersebut.

"Kami telah memeriksa sedikitnya lima orang saksi. Para saksi adalah korban dan beberapa jamaah yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kapolres Depok Kombes Didik Sugiyarto di Depok.

Ia mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan penyidik melakukan pemeriksaan saksi-saksi termasuk juga ketua DKM, Ustadz Gufron.

Aksi penganiyaan dilakukan seorang wanita bernama Vivi terhadap Ustadz Abdul Rochman yang sedang menunaikan Shalat Subuh di Masjid Darul Muttaqin, Perumahan Bumi Sawangan Indah I, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (11/3).

Wanita yang kerap berperilaku aneh tersebut menyerang korban dengan sebilah pisau yang diarahkan ke leher. Namun hal itu diketahui oleh anak korban yang langsung berteriak histeris.

Didik mengatakan pelaku bertempat tinggal di perumahan yang sama dengan korban, jadi bukan orang asing dan bahkan sering kali ikut Shalat berjamaah di masjid tersebut.

Menurut saksi dan beberapa warga setempat, Vivi memang sering berprilaku aneh seperti meludahi orang dan marah tanpa sebab. Hingga kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polresta Depok.

"Jadi, masyarakat dan jamaah masjid telah mengenal tersangka, dan kami juga mendapat informasi bahwa sebelum kejadian itu, pelaku juga telah memukul korban," lanjut kapolres.

Saat ini, lanjut Didik, tersangka masih dalam rangka observasi kejiwaannya di rumah sakit. Nanti jika sudah selesai atau siap dimintai keterangan penyidik akan melakukan pemeriksaan sesuai informasi atau fakta-fakta yang ditemukan di lokasi kejadian.

Didik juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan sistem keamanan lingkungan dan tidak mudah terpengaruh dengan berita yang belum jelas kebenarannya.

"Kami imbau warga untuk meningkatkan pos kamling, pos satpam agar lebih waspada lagi," katanya.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...