Keluarga korban saat melihat jasad Tri Widiantoro, di RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (31/3). (Alwi Alim/JawaPos.com)
JawaPos.com - Pembunuhan driver Go-Car yang dilakukan oleh sejumlah penumpangnya menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga Korban Tri Widiantoro, Sabtu (31/3).
Berdasarkan pantauan di Rumah Sakit Bhayangkara, istri korban yang melihat kondisi jasad sang suami pun tak kuasa menyimpan air mata hingga harus terpaksa dibopong. Sedangkan, keluarga korban yang lain sempat naik pitam hingga hampir memukul tersangka. Bahkan untuk menenangkan, pihak keluarga pun sempat dibawa keluar.
Kakak Istri Korban, Romawi Adnan, 64, mengaku sedih. Kendati demikian, pihaknya bersyukur karena suami dari adiknya Rohana, 43, berhasil ditemukan.
Berdasarkan hasil pantauan kasat mata memang ada kesamaan seperti baju yang dikenakan korban di hari terakhirnya. Namun, pihaknya masih menunggu hasil tes DNA.
"Kami masih menunggu hasil DNA untuk memastikan kebenarannya," katanya saat ditemui di RS Bhayangkara, Sabtu (31/3).
Pelaku Bayu saat ditangkap unit Jatanras Polda Sumsel (Alwi Alim/JawaPos.com)
Dengan ditemukannya, jasad Tri, maka sebagai muslim pihaknya dapat menjalankan syarat seperti memandikan, mensholatkan dan mengubur jenazah korban. Selain itu, anaknya dapat mengetahui keberadaan makan sang ayah.
"Rencananya nanti akan dimakamkan di Kebun Bunga. Namun, setelah hasil DNA sudah keluar," ujarnya.
Romawi menceritakan sosok Tri merupakan sosok seorang ayah yang tidak terlalu banyak tingkah. Bahkan, Tri tidak punya kebiasaan untuk kongkow-kongkow.
Sehingga, pada saat korban tidak pulang pada pukul 02.00 WIB, Rohana curiga dan langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
Ia juga mengaku tidak memiliki firasat peristiwa nahan tersebut akan menimpanya. Namun, memang sejak hilangnya Tri, tiga anak korban langsung sakit secara bergantian.
"Ya, setelah hilang satu minggu anak korban langsung sakit secara bergantian," ujarnya.
Romawi menerangkan, Tri meninggalkan tiga anak yang masih duduk di bangku SMP, Kemudian SD dan satu lagi umurnya masih dua tahun.
"Kami harap pelaku lainnya dapat tertangkap dan di hukum setimpal atas perbuatannya," tutupnya.
Seperti diketahui, setelah hilang selama selama 45 hari, Tri Widiantoro akhirnya ditemukan oleh Jatanras Polda Sumsel. Namun, kondisi korban sudah tewas dan menyisakan tulang belulang.
(lim/JPC)
Alur Cerita Berita
Rekomendasi Untuk Anda
Sponsored Content
loading...
No comments:
Post a Comment