:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2014003/original/068911700_1521532037-02hpvwk2.jpg)
Dr. John Harlow dipanggil untuk merawat luka Gage. Ia membersihkan semua darah dan potongan tengkorak yang tersimpan di otak pria malang tersebut. Namun, luka pada kepala Gage menjadi terinfeksi sejak Harlow menggunakan jarinya untuk mengeluarkan fragmen tengkorak di kepalanya.
Infeksi tersebut menimbulkan akibat yang fatal karena membuat Gage mengalami kondisi setengah koma. Pihak keluarga bahkan telah merelakan kepergiannya karena tak ada harapan bagi pria itu untuk kembali hidup. Apalagi kecelakaan itu juga merenggut banyak hal dalam hidup Gage. Ia harus mengalami luka parah, kehilangan mata, hingga tengkorak patah.
Meski memicu pertanyaan besar, Gage berhasil membuka matanya kembali dan sembuh secara ajaib. Setelah kejadian itu, Gage kembali pulang ke rumahnya di New Hampshire. Ia diperbolehkan pulang dengan pengawasan dari Dr. Harlow. Menurut catatan dokter itu, Gage mengalami banyak perubahan mental setelah mengalami luka parah.
Gage mulanya dikenal sebagai pria terhomat dan baik. Sayangnya setelah kejadian itu, Gage kerap merasakan gelisah, terkenal tidak sopan, selalu terlibat dalam ucapan kasar dan kerap mengalami rasa bimbang. Perilakunya dalam kehidupan sehari-hari juga ikut berubah. Gage kehilangan kemampuannya bersosialisasi dan sulit menentukan pilihan.
Perubahan perilaku ini membuat Gage tidak lagi diterima pada tempatnya berkeja. Walaupun begitu, ia tetap masih mencari pekerjaan lain. Ia mulai bekerja kembali di kandang kuda dan melatih berkendara di Chile. Pekerjaan tersebut dianggap tepat untuk Gage karena memberikan dampak menenangkan pada mentalnya yang tak stabil.
No comments:
Post a Comment