:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1989928/original/083757000_1520922108-spider-3186775_960_720.jpg)
Menurutnya Fischer, Jenis dari spesies laba-laba yang bersangkutan yakni Anelosimus Eximus. Fenomena ini terjadi karena laba-laba itu terkenal cukup sosial. Sehingga mereka membangun semacam jaring raksasa secara bersama-sama untuk menjebak serangga.
"Jenis laba-laba ini dikenal cukup sosial, biasanya ada di pohon pada siang hari dan sore hari," ujarnya.
Mengingat laba-laba biasanya merupakan hewan yang menyendiri. Namun, dari 40 ribu spesies laba-laba di seluruh dunia, jenis dalam video termasuk ke dalam segelintir laba-laba yang bersifat sosial.
"23 spesies laba-laba yang tersebar di seluruh dunia terkadang berkerumun seperti semut atau lebah. Jumlah betina dapat melebihi jumlah pria dengan perbandingan 10:1 dari koloni yang bisa mencapai lebih dari 50 ribu individu," imbuh Fischer.
Meskipun hal ini bukan menjadi fenomena yang biasa di Sao Paulo dan kota-kota sekitarnya. Ada dugaan kuat laba-laba ini datang ketika terjadi angin kencang.
Ukuran mereka yang sebesar pengapus pensil membuat mereka ringan terbawa oleh angin. Setelah terbawa angin ada kesan yang seolah-olah tampak seperti turun hujan.
Sementara manusia dibuat kelimpungan dan panik dnegan fenomena tersebut, laba-laba hanya berusaha menyatukan diri mereka setelah mengalami perjalanan yang tak terduga dan menyesuaikan keadaan di lingkungan baru mereka.
Laba-laba tersebut juga dianggap memiliki kemampuan membangun jaring-jaring sebesar 600 kaki dalam waktu kurang dari dua minggu. Selain itu, kemampuan reproduksi mereka yang cepat menjaikan koloni mereka bisa mencapai puluhan ribu. Untungnya laba-laba ini hanya ditemukan di Panama dan Argentina, serta Teksas .
Jika sampai hujan laba-laba terjadi di Indonesia, kira-kira apa yang akan kamu lakukan?
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Seorang penghuni rumah di Australia terhenyak ketika memukul seekor laba-laba menggunakan sapu.
No comments:
Post a Comment