
Riauaktual.com - Dua siswi Sekolah Dasar Panaragan 1 Kota Bogor berinisial K (6) dan N (6) mengalami gejala-gejala aneh lantaran telah mengonsumsi permen yang diduga mengandung narkoba. Gejala-gejalan aneh yang dialami dua bocah itu seperti terus tertidur dan mengalami kehausan yang berlebihan.
Gejala yang dialami kedua bocah itu bermula saat keduanya jajan permen di depan sekolahnya pada waktu jam istirahat. Usai menikmati permen itu, keduanya pun menjalani aktifitas belajar seperti biasa.
Loading...
Namun, setelah jam sekolah usai dan keduanya beranjak ke tujuan masing-masing bersama orang tuanya, barulah gejala aneh itu muncul. Gejala-gejala aneh itu disampaikan orang tua masing-masing kepada pihak sekolah.
Gejala aneh yang dialami K (6) adalah rasa kantuk yang tak tertahankan. Hal itu diceritakan orang tuanya yang bernama Mia (38). Setibanya bocah itu di rumah, seharian penuh hanya dihabiskan untuk tidur.
"Ibunya bilang kalau setelah pulang sekolah K hanya tidur seharian, walaupun udah dibangunin dia tetap tidur tapi pas bangun sudah tidak apa kembali segar lagi," ucap Kepala Sekolah SDN Panaragan 1, Muhammad Wahyudin, kepada Kriminologi saat dihubungi, Rabu 7 Maret 2018,
Namun, hal berbeda dirasakan N (6). Rasa kantuk tak terlalu dirasakannya. Akan tetapi, rasa lemas pada seluruh badanlah yang dirasakannya. Hal itu disampaikan orang tua N yang bernama Leni (32).
Menurut Leni, ia mengetahui gejala aneh saat mengajak anaknya ke Bogor Trade Mall (BTM). Kala itu, N yang diajak untuk makan hanya terdiam dan tersandar di meja. Selanjutnya, Leni pun membawa N kembali ke rumah.
"Di rumah itu juga terbaring lemas dan sedikit tidur. Setelah bangun, dia mengeluh kepada ibunya kalau dadanya sakit, tapi waktu mau dibawa ke rumah sakit dia minta minum. Nah, setelah dikasih minum empat gelas air putih baru agak mendingan," kata Wahyu.
Dengan aduan dari kedua orang tua bocah itu, Wahyu mengaku segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan Kota Bogor. Bahkan, ia menambahkan, dirinya yang penasaran mencoba mencari keberadaan penjual permen yang diduga memgandung narkoba.
"Pagi hari saya dapat aduan, saya cari tukangnya. Saya dapet permennya dan saya kasih ke polisi tapi siangnya saya cari sudah enggak ada (penjual permen)," kata Wahyu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Agah menambahkan, pihaknya akan mengirimkan sampel permen itu ke Pusat Laboratorium Forensik guna mengetahui kandungan di dalam permen itu.
"Kami baru berencana membawa itu ke Puslabfor karena tadi waktu saya bawa ke Dinkes mereka tak sanggup dengan alasan terhambat sarana dan prasarana," kata Agah.
Sumber : kriminologi.id
No comments:
Post a Comment