
Banjir menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung. Tercatat ada 10 kecamatan di Kabupaten Bandung yang diterjang banjir. Masyarakat di Kabupaten Bandung khususnya yang tinggal di daerah Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Majalaya sudah terbiasa dengan banjir di setiap musim penghujan. Namun, banjir kali ini disebut merupakan yang paling aneh.
Ketua Harian BPBD Kabupaten Bandung Ahmad Djohara menyebutkan, banjir yang menerjang di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung mulai terjadi sejak Kamis pekan lalu. Banjir diakibatkan meluapnya sungai dan anak sungai Citarum yang diguyur hujan lebat. Akibat banjir tersebut puluhan ribu masyarakat di 10 kecamatan terkena dampaknya. Sebagian dari mereka terpaksa harus diungsikan.
Baca Juga :
Kendati demikian, Ahmad menyebutkan, banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung tahun ini terjadi di luar kebiasaan. Menurutnya, ada beberapa daerah yang sebelumnya tidak pernah diterjang banjir tapi tahun ini malah kebanjiran. Salah satunya ialah daerah Tegalluar. Selain itu, banjir yang terjadi di Majalaya pun cukup aneh.
"Banjir di Majalaya itu ada yang aneh. Selain airnya besar juga kepadatan lumpurnya cukup tinggi. Ini menandakan ada masalah di kawasan hulu," ujarnya.

Menurutnya, apabila melihat tanda-tanda seperti itu, besar kemungkinan kawasan hulu Sungai Citarum sudah semakin kritis. Lumpur tebal yang terbawa aliran sungai bisa menandakan banyaknya lahan kritis yang terdapat di kawasan hulu.
"Selama ini belum pernah seperti itu. Ini air yang datang cukup cepat sehingga warga tidak sempat mengunsikan barang-barangnya. Selain itu tingkat ketebalan lumpur sangat luar biasa. Ada apa ini?" kata dia.
Ia menyebutkan, banjir di Kabupaten Bandung tak bisa dilepaskan dari faktor pengendalian lingkungan di kawasan hulu Citarum. Selain itu, faktor lainnya adalah belum sinergisnya pemerintah daerah yang berada di kawasan Bandung Raya.
"Contohnya banjir di Tegalluar itu mungkin bisa disebabkan adanya aliran air dari buangan tol air di kawasan Gede Bage. Ini butuh kerjasama semua pihak. Banjir di Kabupaten Bandung tidak bisa dilepaskan dari itu semua," kata dia.
Untuk itu, ia berharap program Citarum Harum yang digagas pemerintah pusat bisa berpengaruh pada pengendalian banjir di kawasan Kabupaten Bandung. Meski, ia belum melihat ada langkah nyata yang dilakukan pemerintah untuk menjalankan program tersebut.
"Saya masih belum melihat tahapan-tahapannya. Ini bagaiamana. Kementerian dan Provinsi belum kelihatan," kata dia.
No comments:
Post a Comment