
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM, MBAY---Harga beras di Mbay, ibukora Kabupaten Nagekeo tembus Rp 12.000,00 per kg. Pebyebabnya, gagal panen di Daerah Irigasi (D.I) Mbay.
Pantauan Pos Kupang.com di Pasar Danga dan di gudang-gudang pengilingan padi di Mbay, stok beras menipis .akibatnya, hukum ekonomi berlaku ( penawaran turun, permintaan naik harga melonjak).
Beras yang dilepas dengan Rp 12.000,00 per kg merupakan beras lokal dengan kualitas terbaik. Sedangkan untuk beras medium masih ada yang dijual Rp 11.000,00 per kg.
Baca: Perawat Gugat Kebijakan Pemerintah Mengapa Ada Bidan di Desa Tapi Perawat Tidak?
Bagi masyarakat yang isi kantongnya pas-pasan tetap mendalatkan beras kualitas bagus dengan harga lebih murah (Rp 10.000,00) per kg dengan konsekuensi volumenya berkurang.
Blandina Ceme, pedagang beras eceran asal Raja Selatan, Kecamatan Boawae yang ditemui di Pasar Danga .
Sabtu (10/3/2018), mengatakan dalam sebulan terakhir ada kenaikan harga beras yang cukup tinggi. " Kalau lagi musim.panen bagus, harga beras per kg Rp 8.000,00 sampai Rp 8.500,00 per kg. Tapi sebulan terakhir Rp 10.000,00 per kg," katanya.
Pedagang lainnya, Kamaludin mengatakan, harga beras terus bergerak naik karena stok di petani dan gudang-gudang penggilingan kosong. Sementara pasokan beras dari Sulawesi juga tidak ada.
"Ada satu dua petani yang panen tapi hasilnya sediki. Banyak petani gagal panen karena hama walangsangirlt dan semut hitam yang berdampak pada kualitas beras. Banyak beras yang rusak," kata Kamal. (*)
No comments:
Post a Comment