Terkini.id, Gujarat – Bayi perempuan berusia 7 bulan, Prinsa Rathava, memiliki benjolan yang tumbuh dengan cepat di tubuh mungilnya.
Kedua orang tua Prinsa, Manisha dan Motisingh Rathava, merasa khawatir melihat benjolan di tubuh anaknya, dan memutuskan membawanya ke rumah sakit agar dilakukan operasi untuk menghilangkan benjolan yang ternyata adalah janin yang cacat .
Kondisi aneh bin ajaib yang dikenal sebagai 'janin di foetu' ini dikenal sangat langka di dunia. Hanya 200 kasus yang dilaporkan di seluruh dunia.
Janin dengan berat 130 gram dikeluarkan dari usus dan ginjal Prinsa. Dokter yang mengoperasinya di Rumah Sakit Sipil di Gujarat, India, mengatakan bahwa anak tersebut harus tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat.
Kepala departemen bedah anak di Rumah Sakit setempat, Dr Rakesh Joshi, mengatakan dalam kasus ini, janin yang belum berkembang memiliki kolom vertebra normal, jaringan otak, kepala, tungkai anggota badan dan lesung pipit anal.

"Kedua orang tua Prinsa melihat adanya benjolan seperti struktur pada tubuh anak itu, tapi keduanya mengabaikannya. Ini terjadi saat anak ini berumur lima bulan. Karena benjolan itu tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan, orang tuanya kemudian datang ke rumah sakit kami," ungkap Dr Rakesh Joshi, dikutip dari The Sun. Selasa, 6 Maret 2018.
Dr Rakesh menambahkan, Prinsa telah dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja sejak tanggal 15 Februari 2018 lalu.
"Dia sudah sembuh sekarang dan kami akan melepaskannya dalam satu atau dua hari ke depan. Tidak akan ada komplikasi masa depan dalam kasus ini dan dia akan tumbuh normal," lanjutnya.

Rakesh juga mengatakan, tim dokter yang beranggotakan enam orang, termasuk tiga ahli anestesi senior melakukan operasi yang sulit karena janin yang belum berkembang berada di belakang usus dan di antara kedua ginjal Prinsa.
"Pembentukan ini disebabkan oleh pemisahan kembar yang tidak lengkap, yang gagal tumbuh dan malah menjadi bagian internal kembar yang sehat," ujarnya.

Petugas medis menganggap bahwa ibu Prinsa, yang belum pernah melahirkan sebelumnya, belum melakukan pemeriksaan ultrasound selama kehamilan.
Untuk diketahui, kondisi 'janin di foetu' sangat langka di dunia dan diperkirakan hanya terjadi pada 1 dari 500.000 kelahiran hidup.
No comments:
Post a Comment