
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Rindu, Arfi Rafnialdi meminta isu miring yang berhembus terkait dukungan komunitas LGBT untuk pasangan calon gubernur Jawa BaratRidwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) dihentikan.
"Sampai hari ini ini tidak pernah ada komunikasi kami dengan komunitas LGBT baik melalui Rumah Pemenangan Rindu atau simpul-simpul relawan di semua kabupaten kota. Jika deklarasi dukungan tersebut merupakan bagian dari kampanye hitam, kami tentu menyesalkan dan meminta cara-cara kotor seperti ini dihentikan,"ujar Arfi Jumat(16/2/2018) malam.
Hal serupa juga dikatakan Direktur Lingkar Survei dan Demokrasi (elSID), Dedi Barnadi.
Kata Dedi sangat aneh dan tidak masuk akal duet RINDU didukung komunitas LGBT.
"Logikanya sederhana, komunitas LGBT ini tertutup dan menghindari publisitas. Tapi dalam konteks pilgub, mereka tiba-tiba muncul dan mengaku mendukung Ridwan kamil dan Uu," kata Dedi.
Dalam catatan Lingkar Survei dan Demokrasi (elSID), pada 2016 Ridwan Kamil pernah disebut oleh komunitas LGBT sebagai kepala daerah yang pernyataannya mendiskriminasi kelompok LGBT.
Akibatnya, komunitas LGBT yang tergabung dalah Forum LGBTIQ tersebut menuntut Ridwan Kamil dan beberapa pejabat lainnya seperti mantan Menteri Pendidikan yang sekarang menjadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan masih banyak lagi.
"Aneh jika kemudian sekarang komunitas LGBT itu seolah-olah malah mendukung pasangan Rindu," kata Dedi.
Menurutnya, sebelum Ridwan Kamil maju sebagai calon gubnernur Jawa Barat, ada beberapa pihak yang sudah menghembuskan kampanye hitam tentang LGBT ini.
"Dan secara tegas Ridwan Kamil mengatakan tak mendukung LGBT, malah akan membersihkan perilaku LGBT tersebut di kota Bandung," terangnya.
No comments:
Post a Comment