
TRIBUNJATIM.COM - Pilot pesawat tempur Rusia memilih melakukan tindakan tak terduga, saat melakukan misi memborbardir pasukan pemberontak di Suriah.
Jet tempur Su-25 Rusia yang sedang melancarkan serangan udara ke posisi pasukan pemberontak Suriah di Provinsi Idlib jatuh setelah dihantam rudal panggul (Manpads), Sabtu (3/2/2018).
Tertembak jatuhnya pesawat tempur di daerah musuh merupakan peristiwa pahit bagi seorang pilot tempur karena dia harus berjuang sendiri untuk menyelamatkan diri.
Pasalnya pilot tempur sesungguhnya merupakan musuh yang paling dibenci oleh lawan karena hanya dengan menggunakan satu pesawat saja, seorang pilot tempur bisa menimbulkan malapetaka di berbagai tempat.
Persenjataan satu unit jet tempur seperti bom, roket, rudal, dan senapan mesin menjadi senjata sangat mematikan ketika digunakan untuk menggempur sasaran di darat.
Vampir China Senang Bergerak dengan Cara Melompat-lompat, Inilah Alasan dan Sejarahnya
Jerman Heboh, Penyihir Rebus Remaja Perempuan dengan Air Mendidih
Oleh karena itu jika seorang pilot tempur sampai tertembak jatuh pesawatnya di daerah musuh meskipun bisa mendarat selamat menggunakan parasut hanya memiliki dua pilihan.
Ditangkap, disiksa, lalu dihukum mati atau melakukan perlawanan sengit dan kemudian gugur.
Dua pilihan itu ternyata harus dihadapi oleh pilot Su-25 Rusia karena dirinya memang bisa mendarat selamat menggunakan parasut.
No comments:
Post a Comment