Sejak pertama kali ada manusia yang berhasil ke luar angkasa hingga sekarang, umat manusia selalu berdebat mengenai keaslian dari foto atau bahkan perjalanan itu sendiri.
Seperti contohnya foto serta video roket Falcon Heavy dengan muatannya, Starman dan Tesla Roadster, di luar angkasa.
"Itu terlihat sangat konyol dan sangat tidak mungkin," ujar CEO SpaceX itu setelah peluncuran roketnya pada Selasa (6/2) lalu.
"Anda bisa bilang itu nyata karena itu terlihat sangat palsu," kata Elon.
Elon kemudian mengatakan bahwa warna secara umum terlihat aneh di luar angkasa karena tidak adanya hambatan dari atmosfer. Istilah yang digunakan Elon dalam hal ini adalah, "atmospheric occlusion" atau oklusi atmosfer.
Baca Juga :
Indeks Bias Medium Perambatan Cahaya
Menurut Rick Sachleben, ahli kimia dan salah satu anggota dewan American Chemical Society, warna memang akan terlihat lebih "kabur" di Bumi dibandingkan di luar angkasa sana.
Sebagai contoh, mari kita pikirkan seperti ini: Cahaya dapat bergerak melalui medium yang berbeda seperti udara, air, dan kehampaan luar angkasa.
Tiap medium ini memiliki indeks bias yang berbeda, jelas Sachleben. Artinya, setiap medium memantulkan cahaya secara berbeda, yang berarti tiap cahaya berwarna tidak akan terlihat sama di medium yang berbeda.
Selanjutnya ketika cahaya bergerak melewati atmosfer Bumi,cahaya akan melewati udara yang mengandung partikel seperti debu, jelaga, asap, dan juga tetes cairan.
Udara juga memiliki massa jenis yang berbeda, tergantung pada kandungan air serta temperaturnya. Sebagai contoh, udara di puncak Gunung Everest tidak sepadat udara di daerah yang ketinggiannya tepat pada permukaan laut. Ini juga merupakan alasan mengapa bernapas di puncak Everest lebih sulit.
Faktor-faktor tersebutlah yang menurut Sachleben membuat warna terlihat berbeda antara di Bumi dan di luar angkasa.
"Cahaya membuat partikel-partikel (debu, jelaga, asap dan tetes cairan) buyar," ujar Sachleben. "Ketika cahaya menabrak pertikel debu, itu membuatnya memantul. Dan itu (cahaya) membuatnya (partikel debu) menabrak partikel lain, lalu itu akan membuyarkan cahaya."
Itulah yang menjadi penyebab gambar di Bumi terlihat lebih kabur dan kurang tajam kata Sachleben.
"Di luar angkasa kita tidak mengalami ini."
Foto di Luar Angkasa Tampak Lebih Bagus daripada di Bumi
Di luar angkasa tidak ada yang menghalangi atau membuat cahaya berbelok. Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa gambar foto dari Teleskop Luar Angkasa Hubble terlihat lebih tajam dibandingkan teleskop yang ada di Bumi, tambah Sachleben.
"Anda akan mendapatkan gambar yang luar biasa bagus ketika berada di luar angkasa," ujarnya singkat.
Dan karena warna di luar angkasa terlihat begitu tajam, foto serta video yang diambil terlihat seperti telah mendapat sentuhan editan digital.
Hal inilah yang menurut Sachleben membuat Elon berkelakar foto Tesla Roadster terlihat "palsu".
Tetapi Sachleben mengaku tidak pernah mendengar istilah "atmospheric occlusion" yang digunakan Elon. Ia menambahkan, kemungkinan Elon merujuk pada keberadaan partikel di udara Bumi yang membuat cahaya buyar.
"Mungkin (Elon) berbicara secara spontan dan menggunakan terminologi yang tidak salah tapi juga tidak standard," papar Sachleben.
No comments:
Post a Comment