Tuesday, February 13, 2018

Masih Ingat Pembantaian Sadis 2 Wanita dan 1 Bocah di Tebo? Kini Dalangnya Ketakutan dan ...

Laporan Wartawan Tribun Jambi Heri Prihartono

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wirani Laila, dalang pembunuhan sadis  Dona Sitorus (32) beserta putranya Niconius (4) dan tetangganya  Ita Susanti (44) terlihat mengalami perubahan yang cukup drastis pasca-aksi kejamnya.

Saat berada di Lapas Kelas II B Muara Tebo ia kerap menunjukan perilaku berbeda dari warga binaan lainnya, ia terlihat ketakutan. 

Beberapa sikap Wirani  yang aneh terlihat dari prilakunya yang kerap dihantui rasa takut yang berlebihan. "Sering menyendiri, bahkan kalau sudah takut itu ia suka ngomong gak karuan," ujar Kepala Lapas Kelas II B Muara Tebo Ahmad Hardi, Selasa (13/2).

Kebiasaan ini dinilai Hardi awalnya adalah suatu hal yang wajar. Namun lanjut Hardi lambat laun, kebiasaan aneh ini semakin menjadi jadi. Dirinya khawatir jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama bakal menganggu jiwa dan psikologinya.

"Akhirnya saya temui dia dikamar tahanan untuk menanyakan apa yang terjadi dan dialami olehnya. Wirani mengaku jika ia kerap dihantui rasa takut usai membunuh."

"Saya coba yakinkan dia, bahwa hal ini sepertinya bukan perkara mudah untuk menghilangkan rasa takut ini " timpalnya.

Ia  memberikan sugesti kepada  Wirani bahwa untuk menghilangkan bayangan ketakutan dirinya harus benar-benar bersih, baik jiwa akhlak maupun pikiran.  Hardi menyarankan  bahwa untuk membawa jiwa dan pikiran bisa tenang seseorang disarankan untuk menjalankan puasa selama dua bulan.

"Setelah saya komunikasi dengan dia, perlahan saya rasakan suhu badannya mulai stabil. Sebelumnya itu saya liat tatapan matanya kosong, ngomongnya juga ngawur. Yang jelas psikologinya sedikit terganggu," ujar pria yang pernah memimpin Lapas Industri di Nusakambangan ini.

Hal mengejutkan lainnyapun terjadi, keesokan harinya tanpa ada tanda-tanda yang aneh, Wirani bilang bahwa dia minta dimualafkan.

Tentunya kejadian ini membuat Hardi terenyuh dan terharu melihat keinginan Wirani yang kuat untuk menjadi mualaf.

"Saya yakinkan ke dia, kamu benar ingin masuk islam. Kamu masuk Islam ada paksaan atau desakan. Dia bilang keinginan sendiri tanpa ada yang memaksa," ucap Hardi lagi.

Mendengar pengakuan dan keinginan dari Wirani, hari itu juga Hardi melantunkan lafaz syahadat kepada Wirani. Lantas Hardi membimbing Wirani disaksikan rekan lapas yang ada di kamar tahanan. "Tanpa dikomando proses pengislaman berjalan lancar. Saya menganjurkan mulai sekarang jalankan kewajibanmu sebagai seorang muslimah, yakni salat dan ibadah lainnya," kata Hardi.

Sejak saat itu seluruh kewajiban Wirani ia jalankan didampingi oleh staf lapas yang setiap saat mengikutinya. Hal mengejutkan terlihat jika hari-hari  Wirani saat ini sudah banyak yang berubah. "Keberadaan dia saat ini lebih mapan dan banyak perubahan usai mendapatkan hidayah," pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...