
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN -Rawa Semando, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan beralih fungsi. Kini, rawa bukan lagi menjadi penampungan air, namun berubah menjadi lahan tambak liar yang tidak terkendali.
Semua luas rawa dikavling untuk tambak. Ada yang membangun tambak dengan pematang permanen, yakni pematang yang pengerukannya dibangun dengan menggunakan alat berat, beacheo.
"Lihat saja semua luas rawa berubah menjadi lahan tambak," kata Hamim warga Babat, Jumat (9/2/2018).
Ada yang pematang dengan menggunakan pirik, sejenis jaring. Ini utamanya untuk yang terlihat dari jalan raya.
Sementara pematang permanen ada di bagian utara yang tidak terlihat dari jalan raya nasional.
Tumbuh suburnya tambak liar yang memakan habis lahan rawa dengan cara dikavling-kavling membuat volume waduk tidak lagi bisa menampung air hujan yang menggenang di Babat.
Akibatnya, Babat kerap banjir saat musim hujan dan permukaan air Bengawan Solo naik.
Praktis sebanyak 6 desa yang dihuni 18 ribu dengan 3.800 rumah terdampak banjir.
Warga Babat berharap pemerintah provinsi bersikap riil untuk segera menormalisasi rawa.
Membongkar semua pematang tambak liar dan mengembalikan fungsi rawa sebagai penampung air.
No comments:
Post a Comment