Banjarmasin, (Tagar 12/2/2018) Masyarakat yang memerlukan elpiji 3 kilogram nyaris mengalami kelangkaan. Pasalnya harga elpiji 3 kilogram yang dikenal dengan sebutan gas melon di pasaran kini dipatok Rp 25 ribu pertabung, dan hampir semua tempat di kawasan Kota Banjarmasin menjualnya dengan harga yang sama. Padahal harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kilogram hanya Rp 17.500 pertabung, sehingga untuk berburu HET pun sangat sulit.

Saat Tagar berkeliling memantau harga dipasaran, Senin (12/2) dijumpai fakta di lapangan, di kawasan Jalan Teluk Tiram hingga Jalan Purna Sakti Kecamatan Banjarmasin Tengah, tampak warung dan kios berjualan dengan harga Rp 25 ribu.

"Stok elpiji 3 kilogram cukup banyak, dan pasokan elpiji 3 kilogram masih normal saja. Hanya saja datang terlambat sehingga terlihat seperti langka, padahal tidak, dan harga kami kios berkisar Rp 25 ribu lah pertabung," ucap Surinyah yang juga pedagang di Jalan Teluk Tiram, Kecamatan Banjarmasin Barat.

Di Jalan Kelayan A dan Kelayan B juga masih tersedia stok LPG 3 kilogram, namun harganya bervariasi mulai Rp23 ribu hingga Rp25 ribu. "Ya, kami jual harga segitu, karena ongkos transpor, makanya kami menjual lebih tinggi harganya," kata Anang pedagang warung Jalan Kelayan B.