RMOL. Gara-gara aksinya mengangkap waria pada Minggu (28/1), Untung Sangadji harus berurusan dengan Propam Polri. Polisi yang namanya sempat dijuluki 'Pahlawan Bom Thamrin' ini diduga melanggar kode etik dengan melanggar hak asasi waria yang ditangkap dan dicukur rambutnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Mochammad Iqbal mengatakan, Bidang Propam Polda tengah melakukan investigasi internal terhadap AKBP Untung. Investigas dilakukan karena aksi Kapolres Aceh Utara itu menimbulkan banyak kecaman dari masyarakat."Kapolres sedang diperiksa oleh polda. Intinya akan menginvestigasi apakah ada kesalahan prosedur atau tidak," ujar Iqbal di kantor PBNU, Jakarta, kemarin.
Iqbal mengatakan, nantinya akan dilihat apakah ada pelanggaran etik atau profesi dalam penangkapan itu. Jika terdapat kesalahan prosedur, ada mekanisme yang mengatur sanksinya. "Apabila tidak ada pelanggaran, kita akan clear-kan. Kami panggil, kami clear-kan," kata Iqbal.
Jika terbukti, penerapan sanksi nantinya akan dipertimbangkan tergantung berat pelanggarannya. Bisa berupa teguran, demosi, hingga kurungan penjara jika sangat fatal. Penerapan sanksi sekaligus menjadi peringatan bagi anggota Polri untuk berhati-hati dalam melakukan tindakan kepolisian.
"Kalau salah ada mekanisme, ada sanksinya, itu dampak pencegahan. Masuknya efek deteren itu akan menimbulkan pencegahan pada semua satwil agar tidak terjadi kembali," kata dia.
Namun tindakan yang dilakukan Propam Polri ini mengundang reaksi keras dari warganet. Tak heran dukungan terus disuarakan warganet terhadap Untung agar terus melakukan tugasnya.
"Saya bersama Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji siap memberantas praktek LGBT di Aceh, maju terus pak Untung, kami bersama anda pak.." kata akun @TcutRicky.
"Dia adalah untung sangaji, berikan dukungan kepada dia yang ingin memberantas homo dan lesbi di Aceh Utara. Karena niatnya ini dia diperiksa petinggi POLRI," kata akun @aliyah_ukhtie.
"Bukan waria/LGBT-nya yang dipermasalahkan malah penegak hukuman terhadap LGBT yang di-' propamkan'. Benar-benar aneh," protes akun ikhwan95.
"Niat baik, tujuan baik, caranya juga sudah baik, kenapa tidak didukung. Kapolres Aceh seperti seorang ayah yang sedang meluruskan anaknya yang salah, kenapa pada sewot kek gini ?!" cuit akun @PlgJansensma9.
"Petinggi polri kayak diisi orang yang aneh.. Berbuat bener disalahkan.. Lieur," semprot akun @Rawing0211871
"Saya kira tidak ada yang salah dalam penangkapan waria di Aceh Utara tersebut, malahan bagus, sebab akan direhabilitasi, dikembalikan menjadi pria, ingat pria. Yang menentang Kapolres Aceh Utara berarti membiarkan para Waria tetap seperti itu," kata akun @azmi4232371.
"Justru masyarakat Aceh mendukung pembinaan karena itu lebih manusiawi dibandingkan dibiarkan cacat mental. HAM Indonesia berbeda dengan HAM barat jangan campur adukkan.. jangan kecewakan kami yang sudah sepakati kedamaian dengan syarat syariat islam," kata akun @teuku_dey.
Bahkan Wasekjen DPP MUI Tengku Zulkarnaen ikut berkomentar terkait nasib yang menimpa Kapolres Untung. Melalui akun Twitter miliknya @ustadtengkuzul, dia memprotes penyelidikan yang dilakukan Propam terhadap Untung.
"Membina LGBT adalah Sikap Paling Lunak Terhadap Prilaku Terlaknat yang Menurut Hukum Islam Mestinya Dihukum Mati. Kapolres Aceh Utara Mestinya Didukung." ***
No comments:
Post a Comment