Sunday, January 28, 2018

RL Diduga Derita Penyakit Aneh, Rumah Sakit Diagnosa Tak Sakit Apapun

JAKARTA, NNC - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mendalami kesehatan RL (10 tahun), asal Tapanuli Tengah, yang diduga menderita penyakit aneh.

"Ada informasi terakhir yang menyebutkan bahwa ananda RL tidak ada kelainan, perlu di telusuri lebih mendalam lagi," kata komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA Sitti Hikmawatty kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/1/2018).

RL sempat viral di media sosial dengan foto muka yang tidak pada umumnya anak-anak seusianya. Awalnya dia didiagnosis menderita Hidrosefalus oleh RS Pandan Tapanuli Tengah. Namun, saat RL berobat ke RS USU, dinyatakan tidak menderita penyakit apapun dan diminta untuk pulang.

Hikma mengatakan telah berkontak dengan pihak keluarga RL dan berkonsultasi dengan pihak medis di sejumlah rumah sakit. Dari konsultasi medis tidak ada kejelasan diagnosa atas kasus yang dialami RL.

Akan tetapi, Hikma mengatakan jika ada pihak RS yang mengatakan RL tidak sakit apa-apa sementara secara fisik jelas sekali terlihat bermasalah tentu mengundang tanda tanya besar.

"Diagnosa itu tetap perlu ada, terkait ada atau tidaknya tindakan yang perlu diambil sehubungan adanya ancaman perburukan kondisi pasien itu hal berbeda yang perlu ditelaah lagi," kata dia.

Penegakan diagnosa dalam suatu tata laksana pengobatan, kata dia, adalah sebuah keniscayaan karena dengan ditegakkannya diagnosa maka perencanaan pengobatan akan bisa dibuat dengan lebih baik. Dalam tata laksana pengobatan ada istilah diagnosa utama, diagnosa penunjang dan lain-lain sesuai urutan urgensi penanganan pada kasus.

Maka, Hikma mendesak setiap pihak terkait untuk ikut turun tangan dalam persoalan itu terutama dari Ikatan Dokter Indonesia. Berkas kasus ananda RL sudah dikirimkan pada IDI dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran untuk ditelaah lebih lanjut sekaligus mendapatkan dukungan untuk penanganan lebih lanjut.

"Demi kepentingan terbaik anak, ananda RL memiliki hak untuk mendapatkan penanganan yang optimal, dimulai dari kejelasan status, rencana penanganan dan seterusnya. Mengenai hasil, itu hak prerogatif yang di atas, bagian kita adalah ikhtiar," kata dia.

Hikma juga memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah mendukung RL dan keluarganya. "Alhamdulillah banyak pihak yang tergerak membantu, terima kasih kita satu barisan memperjuangkan kepentingan terbaik anak. Semoga kepedulian dan kebaikan ini mendapatkan balasan yang lebih baik lagi," kata dia, dilansir Antara.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...