Monday, January 29, 2018

Peserta Lomba Paskibraka Keracunan Ini Penjelasan Panitia

JAKARTA – Terkait keracunan massal, yang menimpa peserta Lomba Ketrampilan Baris Berbaris (LKBB) tingkat nasional, pihak SMPN 145 membantah menyediakan makan untuk peserta. Sekolah tersebut hanya menjadi panitia sekaligus tempat berlangsungnya perlombaan bagi peserta yang berasal sejumlah provinsi itu.

"Jadi tidak benar kabar yang menyebut bahwa panitia menyediakan ratusan paket makanan," jelas Santi Rahayu selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Senin (29/1).

Santi Rahayu menyayangkan terjadinya musibah keracunan itu yang menimbulkan persepsi negatif dalam gelaran lomba paskibra tingkat nasional . Paskibra SMPN 145 Jakarta saat ini menduduki peringkat ketiga nasional dan pernah juara satu lomba paskibra tingkat Jawa.

(Baca: 53 Pelajar Diduga Keracunan Makan Nasi Goreng Dibungkus Styrofoam)

Bukan hanya itu sekolahnya juga mampu menggelar perlombaan tingkat nasional dengan persiapan panjang selama satu tahun. "Paskibra di sini penuh prestasi, selama dua tahun kami jadi panitia lomba paskibra nasional. Tapi dengan adanya berita yang muncul justru yang negatif seperti ini," ujarnya.

Nur Jahariah Pembina Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan penanggung Jawab Kesehatan perlombaan mengakui adanya 41 peserta lomba Paskibra 41 pelaja yang berasal dari SMP 3 Purwakarta 19 orang, SDN Suka Asih 2 Tangerang, SMP Islam Durul keracunan.

"Ia memang ada beberapa peserta yang keracunan, namun dari keterangan a korban ini pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 mereka makan nasi goreng yang dipesan dari catering. Mereka bilang rasa telur sama minyak di nasi goreng kok aneh," kata Nur menirukan katerangan salah satu korban.

Memang setelah makan tidak ada yang aneh, bahkan peserta dari SMP Purwakarta sempat menampilkan kemampuan baris-berbaris dengan cukup mengesankan. Namun, siang hari, sejumlah anak mulai mengeluh mual, bahkan makin lama, jumlah semakin banyak hingga ada yang sampai muntah hingga pingsan.

Melihat kondisi ini Nur segera melakukan penanganan pertama dengan membawa peserta ke ruang UKS. Selain itu juga menghubungi layanan darurat 118 dan datang sembilan tim medis dari RSCM ditambah empat tim medis dari Puskesmas Setia Budi.

"Memang akibat peristiwa itu, sejumlah peserta dari SDN Suka Asih 2 Tangerang gagal bertanding. Padahal kami melihat dengan penuh semangat dan menyiapkan kostum terbaik. Bahkan sebenarnya juga ingin tetal tampil, namun dokter melarang. Karena dari 15 anggota, 14 di antaranya keracunan. Satu orang lainnya ga makan nasi goreng karena bertukar makanan dengan ibunya," terang Nur. (wandi/b)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...