Friday, January 5, 2018

Kata Warga Soal Sandiaga Renang di Danau Sunter

TANJUNG PRIOK- Tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjadikan Danau Sunter di kawasan Jakarta Utara seperti danau di Jenewa, Swiss, menarik perhatian masyarakat.

Danau yang sehari-hari kerap dipakai untuk olahraga ski air, memancing, dan tempat wisata itu, memiliki luas sekitar 15 hektar dengan kedalaman 6 meter. Tiap hari, banyak masyarakat yang menghabiskan waktu di sana, untuk sekedar nongkrong bersama rekan, mancing ikan maupun naik bebek-bebeka.

Kondisi itu, tak dibuang sia-sia oleh penggiat kuliner. Di sisi Timur berderet tempat kuliner, bahkan di depan Sun Lake Hotel terdapat restoran seafood. Tak ketinggalan, Pedagang Kaki Lima (PKL) memanfaatkan peluang, untuk mengais rezeki dengan berjualan di sepanjang pinggir Danau Sunter Selatan.

Pohon nan rindang di sekitar danau membuat warga betah untuk sekadar menikmati kopi ataupun memancing. Bahkan, di danau ini warga dapat merasakan permainan air dengan sebutan 'Bebek Air Danau Sunter'. Untuk menaiki permainan air ini  warga hanya perlu merogoh kocek Rp 15.000 - Rp 20.000 saja.

Salah satu pedagang di kawasan danau Sunter, Ati (38), yang ditemui infonitas.com pada, Jumat (5/1/18), mengaku kaget saat mendengar bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, akan berenang di danau itu.

"Aneh-aneh saja Pak Wakil Gubernur. Kalau mau berenang di Gor Sunter sana," kata Ati tersenyum.

Pasalnya, Ati mengungkapkan, selama empat tahun dirinya berjualan di kawasan tersebut, tak pernah sekalipun ia melihat warga yang berenang. Terlebih lagi air Danau Sunter terlihat sangat kotor dengan warna hijau pekat dan berbau tidak sedap.

"Saya ini sudah empat tahun jualan di sini, tapi enggak pernah sekalipun saya liat ada yang berenang di sini. Airnya kotor gitu, hijau penuh lumut, siapa yang mau berenang. Adanya orang mancing," kata Ati.

Sementara salah satu pengunjung lainnya, Aji (43), mengaku dirinya selalu rutin setiap minggunya mendatangi Danau Sunter untuk memancing sekaligus menghilangkan penat dari padatnya Ibu Kota DKI Jakarta. Ia pun tak merasa keberatan dengan bau air danau yang menyengat.

"Sudah biasa (baunya), enggak jijik saya, kan ke sini terus sama teman-teman mancing. Kadang sampai malam. Soalnya dekat rumah," ujar Adi.

Terdapat dua Danau Sunter di kawasan Jakarta Utara ini, yaitu Danau Sunter Barat dan Danau Sunter Timur. Hanya saja, Danau Sunter Timur selalu ramai dipenuhi warga. Berbeda dengan Danau Sunter Barat yang sepi pengunjung karena tak terdapat kegiatan maupun restoran.

Danau Sunter merupakan lahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan dikelola  Koperasi Pembina Profesi Olahraga Perairan (KPPOP), sesuai dengan SK Gubernur No.183 tahun 2014 dan surat perjanjian kerja sama tanggal 19 Juni 2014.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, kembali menanggapi tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mengubah Danau Sunter, Jakarta Utara seperti danau di kota Jenewa, Swiss.

Bahkan, Sandi sapaan akrab Sandiaga bersedia menjadi salah satu kontestan dalam perlombaan renang itu. Pasalnya, menurut dia, jika Danau Sunter sebelumnya telah menjadi tempat olahraga air, dengan kata lain Danau Sunter juga bisa digunakan untuk lomba renang.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...