Saturday, January 6, 2018

Jenderal Edy Tak Merasa Salah

RMOL. Video Letjen Edy Rahmayadi, cagub Sumatera Utara, lagi nyawer uang Rp 50.000 jadi viral di media sosial. Meski sudah dibantah apa yang dilakukan Edy tak terkait Pilkada, tapi pegiat dunia maya sudah kadung berkomentar negatif. Belum apa-apa kok sudah bagi-bagi duit. Kira-kira begitulah gunjingan netizen menanggapi video sang jenderal.

Entah siapa yang pertama kali menyebarkan video berdurasi 1 menit lebih ini. Tapi seharian, kemarin, video Edy yang mengenakan kemeja putih tengah bagi-bagi duit ini beredar di Twitter.

Bekas Pangkostrad yang akan berpasangan dengan pengusaha Musa Rajekshah (Ijeck) ini tersenyum selama membagikan duit. Ibu-ibu dan anak-anak kecil berebut mendapat saweran Edy. Di belakang Edy, nampak seorang berpakaian tentara mengawal dan berusaha menertibkan warga yang mengerumuni Edy.

Menanggapi videonya jadi viral di media sosial, Edy yang diusung oleh PKS, Partai Gerindra dan PAN ini mengaku, saat itu tengah menghadiri sebuah acara di gereja di kota Medan. "Begini. Kegiatan di Sumut, adat ya, bisa dibilang adat ya. Setiap ada kegiatan begitu ada anak menyanyi ada apa pasti ada saweran. Itu sudah merupakan budaya ya," kata Edy di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, kemarin.

Edy juga mengaku kasihan melihat kondisi gereja yang didatanginya memprihatinkan. Dia hanya ingin membantu gereja tersebut sebagaimana terekam dalam video yang beredar. Selain itu, kegiatan yang dilakukannya belum diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. "Kita membantu anak-anak kecil dan itu kan belum ada di ketentuan Pilkada," ucapnya.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengungkapkan, video bagi-bagi uang yang dilakukan Edy tidak berkaitan dengan Pilkada. Ini hanya kegembiraan perayaan keagamaan. "Tidak ada masalah karena tidak terkait dengan kontestasi politik. Sudah lihat dan confirmed, itu bukan di acara konsolidasi PKS. Yang kedua, nampaknya di acara rekan-rekan Kristen karena ada tanda salib dan seperti di gereja," ujar Mardani.

Menurut dia, Edy memang tengah berada di dalam sebuah gereja untuk ikut perayaan yang digelar umat Kristiani. "Kami husnuzon itu kemungkinan Natal atau acara kegembiraan. Dan Pak Edy, seperti juga Lebaran memberi pada anak-anak uang untuk kegembiraan," jelasnya.

Mardani yakin ini serangan kepada calonnya. Akan tetapi PKS siap menghadapi semua serangan dan pembunuhan karakter terhadap Edy. PKS tidak salah mengusung calon karena telah melalui seleksi. Dia yakin Edy tidak akan melakukan kampenye negatif untuk menang di Pilkada Sumut. Isu bagi-bagi uang itu hanya bentuk ketakutan lawan politik Edy di Pilgub Sumut.

"PKS selalu siap dengan serangan atau pembunuhan karakter seperti ini. Edy Sosok pemimpin tangguh, tentu menakutkan banyak pihak. Untuk kebenaran, PKS akan terus maju mendukung calon-calon terbaiknya," pungkas Mardani.

Di Twitter, salah satu akun yang membagikan video ini @imanbr berkomentar. "Asyik bagi bagi uang. Dikawal tentara lagi. Selamat datang calon gubernur," cuit akun ini sembari menautkan video berdurasi satu menit lebih tersebut.

Netizen pun ramai-ramai membahas video tersebut. Banyak yang menyesalkan dan mengaitkan bagi-bagi duit ini ada urusannya dengan Pilkada. "Kalau sudah jadi... Uang kaleean yang digarooong. Yang kalian terima...ga seberapa jumlahnya sama yang akan digarong," cuit @ dwiborneo69 disamber @atmoko3. "Apa yang dia berikan ini, akan dia ambil lebih banyak dari kalian." Akun @aa2gatutkw menimpali. "Mancing uang pake umpan uang."

@Cak_Belly ikutan komentar. "Kalau bukan karena maju Cagub Sumut akankah @RahmayadiEdy mau bagi-bagi duit?," kicaunya. Akun @Bgambul menimpali. "Bagi-bagi uang sebagai Pangkostrad? Aneh. Bagi-bagi duit sebagai ketua PSSI? Aneh," cuitnya. Akun @ danimujtahidin menilai tidak etis. "Gini ni bukannya termasuk money politics ya? apapun motifnya, bagi-bagi duit ala-ala kayak gini ni amat sangat ga etis," kicau dia disambut @WahyuAdiguna. "Idealnya didiskualifikasi nih." ***

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...