
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gerhana bulan (super blue blood moon) yang terjadi tanggal 31 Januari 2018 menimbulkan teka-teki bagi semua orang.
Apa maknanya?
Untuk mengupas hal itu, Tribun Bali pun tangkil (berkunjung) ke Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kertha Bhuana, di Gria Batur Giri Murti, Glogor, Denpasar, Bali.
Di sana diperoleh sedikit pencerahan tentang fenomena ini.
Menurut Ida Rsi, jika dilihat dari sasih yaitu sasih Kewulu (bulan ke delapan dalam perhitungan Bali) menurut sebagian orang bisa dianggap bencana sekaligus berkah.
Sasih kewulu bermula dari 17 januari 2018 dan berakhir tanggal 15 Februari 2018.
Sasih ini menurut Ida merupakan pertemuan antara Bhatara Bayu dan Bhatara Wisnu sehingga ada istilah hujan angin kepitu kewulu.
"Sasih Kewulu, walau dianggap bencana, tapi di lain pihak juga berkah," kata Ida Rsi.
Hal ini menurut Ida berkaitan dengan pertemuan cuaca, yaitu di selatan panas, di utara dingin sehingga bergerak menuju ke Indonesia khususnya Bali sehingga terjadi fenomena angin seperti sekarang.
No comments:
Post a Comment